Mahasiswa STIES Banda Aceh Pertanyakan Pembakaran Narkoba di Alam Terbuka
Tapi, tambahnya, ke depan tidak akan dilakukan lagi pembakaran ganja atau barang bukti narkoba lainnya di alam terbuka
Penulis: Nasir Yusuf | Editor: Muhammad Hadi
Laporan M Nasir Yusuf | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Sabang (STIES) Banda Aceh mempertanyakan kepada pihak pemerintah saat melakukan pembakaran atau pemusnahan barang bukti narkotika seperti ganja, dilakukan di alam terbuka sehingga asap yang dikeluarkan bisa “memabukkan” orang-orang di sekitar.
Hal itu dipertanyakan seorang mahasiswa STIES Banda Aceh seusai Kuliah Umum yang dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dengan Kepala Badan Nasional Narkotika Provinsi (BNNP) Aceh, Brigjen Polisi Faisal Abdul Naser, Selasa (19/2/2019) di Kampus STIES Lamgugob.
Baca: 21 Mayat Korban Tsunami di Kajhu Dipindahkan, Hanya Tiga Jasad Diketahui Identitasnya
Menurut Faisal Abdul Naser, sebelumnya memang pembakaran dan pemusnahan barang bukti, terutama ganja memang dilakukan di alam terbuka, sebagian besar dipusatkan di halaman kantor kejaksaan.
"Ya itu dianggap tempat yang aman dan juga karena belum ada tempat isolasi yang memenuhi persyaratan," ujarnya.
Tapi, tambahnya, ke depan tidak akan dilakukan lagi pembakaran ganja atau barang bukti narkoba lainnya di alam terbuka.
Baca: Harga Emas Naik, Berikut Daftar Harga Hari Ini
“Alhamdulillah, saat ini BNNP Aceh sudah memiliki mobil yang khusus untuk tempat pembakaran/pemusnahan narkoba,” kata Faisal menjawab kerisauan maahsiswa tersebut.
Di samping masalah pembakaran dan pemusnahan ganja, minuman keras, dan sabu di alam terbuka, para mahasiswa STIES juga mempertanyakan banyak hal.
Di antaranya kenapa sabu masih saja beredar dan bahkan jumlah pemakainya semakin banyak.
Faisal menjawab, tentu saja, karena melawan mafia narkoba itu tidak gampang.
Baca: Keluarlah dari Rumah Anda dan Lihatlah Supermoon Malam Ini Tampak Menakjubkan!
Hukuman penjara yang dijatuhkan selama ini belum mampu membuat mereka jera.
Namun, demikian Pemerintah tidak akan menyerah.
“Dengan berbagai upaya akan terus dilakukan. Termasuk dengan cara tembak di tempat bagi pengedar,” katanya.
Sedangkan bagi pemakai, Pemerintah saat ini sudah melakukan rehabilitasi terhadap 2000 orang pecandu.
“Dan sebagian pecandu itu kini ada yang sudah pulih dan bahkan ada yang sudah bisa menjadi mitra BNN dalam kampanye bahaya narkoba,” katanya.
Baca: YARA Surati Prabowo Subianto, Minta Lahan HGU di Aceh Dibagikan kepada Korban Konflik