Hujan Es dan Badai Landa Tangse, Terjadi Selama 30 Menit, Angin Kencang Terbangkan Atap Rumah Warga
Fenomena alam itu sempat membuat warga dataran tinggi Tangse panik, tapi warga tetap bertahan di dalam rumah
Penulis: Muhammad Nazar | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Muhammad Nazar I Pidie
SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Hujan Es mengguyur Dusun Geunie, Gampong Lhok Keutapang, Kecamatan Tangse, Pidie, Senin (5/3/2019) sekira pukul 15.10 WIB.
Fenomena alam itu sempat membuat warga dataran tinggi Tangse panik, tapi warga tetap bertahan di dalam rumah.
Sebelum terjadi hujan es, langit Tangse tiba-tiba berubah menjadi mendung.
Baca: Setelah Madinah, Hujan Es Turun di Mekkah, Apakah Tanda Akhir Zaman? Lihat Videonya
"Hujan es mengguyur terjadi sekitar 30 menit. Warga awalnya sempat panik karena hujan es jatuh sebesar kelereng itu belum pernah terjadi di Tangse," kata Keuchik Gampong Lhok Keutapang, Kecamatan Tangse, Mustafa, kepada Serambinews.com, Selasa (5/3/2019).
Ia menjelaskan, saat hujan es yang mengguyur Lhok Keutapang berhenti, tiba-tiba datang angin kencang yang menerjang rumah warga.
Angin tersebut menerbangkan atap rumah kayu dan semi permanen.
Baca: Hujan Es Landa Bandung, Besarnya dari Butiran hingga Sebesar Kelereng
Masing-masing milik Marzuki, Mariani Hamzah dan Asmawati.
Tak hanya itu, atap tempat wudhuk Meunasah Geunie dan dua warung kopi mengalami rusak akibat diterbangkan angin kencang.
"Warga yang atap rumahnya rusak dan rumah kayu roboh, kini tinggal di rumah tetangganya. Saat ini, kondisi di Lhok Keutapang telah normal kembali," lapor Mustafa. (*)