Komentari Penangkapan Romahurmuziy, Suharso Monoarfa: Kuda saja Tak Pernah Jatuh ke Lubang yang Sama
Plt Ketua Umum PPP, Suharso Monoarfa, memberikan tanggapan atas kasus yang menimpa mantan Ketum PPP, Romahurmuziy.
SERAMBINEWS.COM - Plt Ketua Umum PPP, Suharso Monoarfa, memberikan tanggapan atas kasus yang menimpa mantan Ketum PPP, Romahurmuziy.
Hal ini diungkapkan Suharso saat melakukan teleconference di acara Mata Najwa, Rabu (20/3/2019) malam.
Suharso mengatakan dirinya dan partai menyesal ada petinggi partainya yang melakukan korupsi.
Serta adanya penyitaan di ruang Menteri Agama Lukman Hakim yang juga berasal dari PPP.
Plt Ketua Umum PPP, Suharso Monoarfa, memberikan tanggapan atas kasus yang menimpa mantan Ketum PPP, Romahurmuziy, di acara Mata Najwa. (Capture Youtube Trans7)
Baca: BREAKING NEWS - Tabrakan di Panga, Caleg DPRA Meninggal Dunia
Baca: MaTA Tuding Ada Aktor Lain Dibalik Kasus Dugaan Korupsi di Kemenag Aceh
"Sangat menyesal kenapa kok kita jatuh ke lubang yang sama," ujar Suharso.
"Saya dulu waktu mahasiswa ada seorang dosen saya sering mengatakan bahwa kuda saja tidak pernah jatuh pada lubang yang sama."
"Saya juga merasa sangat tragis sekali kenapa di PPP bisa terjadi hal yang seperti kita saksikan," tuturnya.
Selain itu, Suharso juga memastikan aliran dana dugaan korupsi yang berasal dari Romahurmuziy juga tak pernah mengalir ke rekening partai PPP.
"Sampai hari ini saya tidak pernah melihat dana itu di dalam rekening partai," ujar Suharso.
"Bahkan saya tanya ke bendahara umum enggak tahu dana itu. Kecuali memang yang diwajibkan dari anggota fraksi dan anggota legislatif yang lalu. Selebihnya tidak ada."
Baca: Senator Fachrul Razi Paparkan 15 Program Keberhasilan Partai Aceh
Baca: Wanita Terduga Teroris yang Ditangkap di Klaten Diduga Bunuh Diri, HCL di Lambungnya Berlebihan
Diketahui, Suharso Monoarfa telah dikukuhkan sebagai Plt Ketua Umum PPP berdasarkan Mukernas, Rabu (20/3/2019).
Dilansir oleh Kompas.com, mantan Ketum PPP Romahurmuziy diduga menerima uang dengan total Rp 300 juta dari dua pejabat di Kemenag Jawa Timur.
Mereka adalah Kepala Kantor Wilayah Kemenag Jawa Timur, Haris Hasanuddin, dan Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Gresik, Muafaq Wirahadi.
Uang itu diduga sebagai komitmen kepada Romy (sapaan Romahurmuziy) untuk membantu keduanya agar lolos dalam seleksi jabatan di wilayah Kemenag Jawa Timur.
