Tebing Sungai Krueng Susoh Abdya Runtuh Lagi Bersama Saluran Irigasi, Pasokan Air ke Sawah Terhenti
Dari areal sawah seluas 31 ha, sebagian diantaranya baru ditanam dan sebagian lagi sudah siap tanam, tapi pasokan sudah terhenti
Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Zainun Yusuf | Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM,BLANGPIDIE - Tebing Sungai Krueng Susoh/Krueng Beukah di Desa Padang Baru, Kecamatan Blangpidie, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), kembali runtuh bersama saluran irigasi ke dalam sungai.
Peristiwa ambruk saluran tersier di lokasi tebing sungai tersebut mengakibatkan sebagian dari seluas 31 hektare (ha) lahan sawah sudah tanam dan dalam kondisi siap tanam terputus pasokan kebutuhan air.
Areal sawah tersebut dikerjakan anggota Kelompok Tani (KT) Padang Jati dan KT Padang Pisang Klat.
Baca: Pencuri Gasak Toko Kelontong di Timang Gajah Bener Meriah, Pedagang Rugi Hingga Rp 7 Juta
“Runtuhnya, saluran irigasi di lokasi sungai tersebut mengakibatkan sebagian areal sawah seluas 31 ha tidak bisa tanam akibat terputus pasokan air,” kata Ketua KT Pisang Klat, Safrizal kepada Serambinews.com, Sabtu (23/3/2019).
Tebing Sungai Krueng Susoh lokasi antara Babah Dua dengan Jembatan Rangka Baja Cot Jirat mengalami erosi parah dalam peristiwa banjir luapan, Senin malam, 11 Maret 2019 lalu.
Luapan banjir menyeret sisa potongan kayu ukuran kecil dan besar, kemudian menimbun sekitar 70 meter saluran tersier irigasi setempat.
Baca: Ini Petuah Wali Kota Subulussalam kepada Adiknya yang Jadi Ketua Forkab, Salah Satunya Jauhi Tuak
Safrizal menyebutkan erosi yang sangat parah mengakibatkan kondisi tebing sungai yang masih bertahan di lokasi sangat riskan jatuh ke dalam sungai karena permukaan tanah retak-retak.
Benar saja, kata Ketua KT Padang Pisal Klat itu, dua hari lalu atau Rabu (20/3/2019) lalu tebing sungai yang menjadi jalur saluran tersier ambruk ke dalam sungai bersama beton saluran irigasi.
Dari areal sawah seluas 31 ha, sebagian diantaranya baru ditanam dan sebagian lagi sudah siap tanam, tapi pasokan sudah terputus.
Baca: Jumlah Harta Kekayaan Kate Middleton Sebelum Jadi Anggota Keluarga Kerajaan Inggris
Safrizal mengatakan, sebagian areal sawah yang belum ditanam, barang kali tak bisa dilaksanakan penanaman dikarenakan permukaan sawah yang sudah diolah sudah mengeras lagi.
Pascaambruk saluran irigasi di tebing sungai, kata Safrizal, petani KT Padang Pisang Klat dan KT Padang Jati mengandalkan pasokan air melalui saluran irigasi dari arah KT Padang Subur.
“Pasokan air yang kita terima dari saluran arah KT Padang Subur sangat kecil sehingga tak mencukupi sehingga sebagian sawah tak bisa ditanam,” katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, lahan sawah seluas 56 ha yang sudah diolah di Desa Padang Baru, Kecamatan Susoh, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), terancam gagal tanam MT Gadu 2019.
Penyebabnya, tidak kurang 700 meter dari 1,7 km saluran irigasi tersier dan areal sawah siap tanam itu ditimbun sisa puing banjir berupa sisa potongan kayu ukuran kecil dan besar serta lumpur dibawa banjir luapan sungai Krueng Beukah/Krueng Susoh, Senin malam, tanggal 11 Maret 2019 lalu.
Baca: Misna Aura, Juara I Mahasiswa Berprestasi dan Mewakili Aceh ke Nasional