Waduk Paya Nie Mulai Dilirik Wisatawan Lokal, Biaya Masuk Hanya Rp 2.000

Waduk Paya Nie, Kecamatan Kutablang, Bireuen, kini mulai dilirik wisatawan lokal.

Penulis: Ferizal Hasan | Editor: Yusmadi
Waduk Paya Nie Mulai Dilirik Wisatawan Lokal, Biaya Masuk Hanya Rp 2.000 - waduk-paya-nie4.jpg
SERAMBINEWS.COM/FERIZAL HASAN
Waduk Paya Nie, Kecamatan Kutablang, Bireuen, kini mulai dilirik wisatawan lokal. Foto diambil Selasa (26/3/2019).
Waduk Paya Nie Mulai Dilirik Wisatawan Lokal, Biaya Masuk Hanya Rp 2.000 - waduk-paya-nie3.jpg
SERAMBINEWS.COM/FERIZAL HASAN
Waduk Paya Nie, Kecamatan Kutablang, Bireuen, kini mulai dilirik wisatawan lokal. Foto diambil Selasa (26/3/2019).
Waduk Paya Nie Mulai Dilirik Wisatawan Lokal, Biaya Masuk Hanya Rp 2.000 - waduk-paya-nie2.jpg
SERAMBINEWS.COM/FERIZAL HASAN
Waduk Paya Nie, Kecamatan Kutablang, Bireuen, kini mulai dilirik wisatawan lokal. Foto diambil Selasa (26/3/2019).
Waduk Paya Nie Mulai Dilirik Wisatawan Lokal, Biaya Masuk Hanya Rp 2.000 - waduk-paya-nie1.jpg
SERAMBINEWS.COM/FERIZAL HASAN
Waduk Paya Nie, Kecamatan Kutablang, Bireuen, kini mulai dilirik wisatawan lokal. Foto diambil Selasa (26/3/2019).

Laporan Ferizal Hasan | Bireuen

SERAMBINEWS.COM, BIREUEN - Waduk Paya Nie, Kecamatan Kutablang, Bireuen, kini mulai dilirik wisatawan lokal.

Setiap harinya masyarakat sekitar mulai ramai berkunjungvke waduk tersebut.

Petugas mengutip biaya masuk hanya Rp 2.000 per orang yang berkunjung ke waduk tersebut.

Keuchik Desa Kulu Kuta, Kutablang, Fakhruddin Amin kepada Serambinews.com, Selasa (26/3/2019) menyebutkan, luas Waduk Paya Nie yang mencapai 200 hektare lebih itu, mengelilingi tujuh desa, yaitu meliputi Desa Kulu Kuta, Gle Putoh, Buket Dalam, Paloh Dama, Paloh Raya, Paloh Peuradi, Blang Mee.

Katanya, warga Desa Kulu Kuta kini sedang mengembangkan waduk tersebut menjadi kawasan wisata alami.

Karena Paya Nie merupakan waduk alami yang patut dikembangkan jadi kawasan wisata.

Baca: 7 Bom Rakitan Diangkat dari Paya Nie

Baca: Kotaku Sabang Ubah Kawasan Kumuh Jadi Desa Instagramable

Baca: Wajah Baru Wisata Lhoknga yang Instagramable

Waduk tersebut juga menjadi sumber air untuk dialiri ke ratusan hektar sawah di Kecamatan Kutablang.

Waduk Paya Nie tersebut juga dapat dikembangkan jadi tambak ikan air tawar.

"Untuk mengembangkan waduk itu, harus digali kembali, karena sudah mulai dangkal dan debit air berkurang, sehingga terancam kekeringan," kata Fakhruddin.

Hal senada juga dikatakan Camat Kutablang, Mukhsin SAg yang berkunjung ke waduk tersebut, Selasa (26/3/2019).

Katanya, Waduk Paya Nie memiliki potensi yang sangat menggiurkan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat.

"Waduk Paya Nie luasnya mencapai 200 hektar lebih, sehingga sangat pantas untuk dikembangkan menjadi lokasi wisata, sumber air untuk sawah dan untuk ikan air tawar," kata Mukhsin.

Katanya, warga Kutablang sangat mengharapkan perhatian pemerintah untuk mengeruk kembali Waduk Paya Nie yang mulai dangkal.

"Setidaknya Pemerintah Aceh dapat berkunjung ke waduk Paya Nie," harap Mukhsin.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved