Bunga Bonsai Kembali Digandrungi di Kota Takengon dan Bener Meriah

Laporan Mahyadi | Aceh Tengah

SERAMBINEWS.COM, TAKENGON – Bunga bonsai. Tanaman hias yang satu ini, sudah tidak asing lagi terdengar di telinga.

Pasalnya, pohon yang dikerdilkan menjadi tanaman hias sudah sejak lama populer, bahkan banyak digandrungi orang.

Ibarat kata pepatah, “tua tua keladi, semakin tua semakin menjadi”.

Baca: VIDEO - Kisah Sedih di Nagan Raya, Bayi Bocor Jantung Ditinggal Pergi Sang Bunda

Begitulah ungkapan untuk tanaman hias yang satu ini, karena semakin tua pohon bonsai, akan semakin bernilai.

Justru, kesan tua yang sengaja ditonjolkan dalam sebatang pohon bonsai, agar terlihat lebih cantik dan menarik.

Beberapa tahun silam, di Kota Takengon, Kabupaten Aceh Tengah, hampir sebagian besar warga meminati tanaman yang “modifikasi” ini.

Namun, seiring dengan berjalannya waktu, euphoria tanaman bonsai sempat redup. Bukan berarti hilang, tetapi mulai jarang dilirik orang.

Baca: Harga Telur Ayam di Abdya Berkisar Rp 30.000 sampai Rp 37.000 Per Papan, Permintaan Tinggi

Takengon yang berada di Dataran Tinggi Gayo (DTG) memiliki udara sejuk, karena didukung oleh adanya hamparan hutan yang luas, meskipun sebagian telah dijadikan sebagai area perkebunan kopi.

Bentangan hutan yang luas tersebut, menyimpan beragam tanaman di dalamnya.

Ragam tanaman yang ada di hutan itu, menjadi salah satu sumber potensi untuk pengembangan tanaman hias seperti bonsai.

Apalagi, sebagian besar sumbernya dicari di dalam hutan, meskipun ada yang dipelihara sejak dari benih, serta dengan cara stek dan sistem cangkok.

Baca: Videonya Meminta jadi Istri Kedua Sandiaga Uno Viral, Vincenti Tiffani Beri Pengakuan Ini

Tentu, bonsai yang di dapat di hutan, bentuk uniknya tercipta secara alami.

Hanya tinggal sedikit sentuhan dan polesan untuk menciptakan bunga bonsai yang bernilai tinggi.

Pembentukan pohon mini ini, membutuhkan waktu tidak sebentar.