Farah Faiza Berorasi Tolak PT EMM Selaku Kader HMI, bukan Duta Wisata Banda Aceh
Mereka menamai aksi itu sebagai aksi cangkul, yang menolak kehadiran PT EMM yang ingin menambang emas di Beutong Ateuh, Nagan Raya
Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Muhammad Hadi
Farah, Berorasi Tolak PT EMM Selaku Kader HMI, bukan Duta Wisata Banda Aceh
Laporan Muhammad Nasir I Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Duta Wisata Banda Aceh, Farah Faiza mengklarifikasi terkait berita tentang dirinya ikut berorasi dalam aksi penolakan tambang emas oleh PT EMM di Halaman Kantor Gubernur Aceh, Banda Aceh, Kamis (27/8/2O18.
Menurut mahasiswa Fakultas Hukum Unsyiah ini, kehadiran dirinya dalam aksi itu dalam kapasitas sebagai kader HMI (Himpunan Mahasiswa Islam), bukan sebagai duta wisata Banda Aceh.
Menurutnya, kehadirannya ke lokasi memang berkaitan dengan organisasi mahasiswa tersebut. Karena lembaga tempatnya bernaung jaga ikut menolak PT EMM.
Baca: Massa Korp Barisan Pemuda Aceh Gelar Aksi Cangkul di Kantor Gubernur

Pada saat Farah diminta berorasi di kantor Gubernur, memang orator yang mempersilakan ia maju menyebutnya sebagai Duta Wisata.
Sehingga sebelum orasi, ia sudah mengklarifikasi jika dirinya berdiri di tengah-tengah mahasiswa sebagai bagian dari HMI.
Dalam orasinya, ia menyampaikan penolakan terhadap kehadiran perusahaan asing, yang ingin mengeksplorasi tambang emas di Beutong Ateuh, Nagan Raya dan Pegasing, Aceh Tengah.
"Maka oleh karena itu kita semua menolak tambang emas oleh PT EMM di Aceh, " teriak Farah di hadapan seratusan massa.
Baca: FOTO-FOTO : Demo Tolak Tambang PT EMM, Mahasiswa Boyong Cangkul Ke Kantor Gubernur Aceh
Amatan Serambinews.com, sekitar seratusan massa dari Korp Barisan Pemuda Aceh menggelar aksi di Halaman Kantor Gubernur Aceh, Banda Aceh.
Mereka menolak kehadiran PT EMM yang ingin menambang emas di Beutong Ateuh, Nagan Raya dan Pegasing, Aceh Tengah.
Mereka menamai aksi itu sebagai aksi cangkul, yang menolak kehadiran PT EMM yang ingin menambang emas di Beutong Ateuh, Nagan Raya.
Aksi cangkul sebagai sindiran bahwa perusahaan asing akan mencangkul tanah mereka.
Baca: Hingga Hari Ini, Gaji Aparatur 90 Gampong di Banda Aceh Masih belum Cair, Ini Penyebabnya
Massa datang dengan mengenakan jas almamater dari sejumlah kampus di Banda Aceh.
Peserta aksi yang terdiri atas laki-laki dan perempuan membawa sejumlah poster yang berisi penolakan eksplorasi tambang di Aceh.
Mereka meminta agar pemerintah menolak kehadiran perusahaan yang ingin menggeruk kekayaan Aceh itu.(*)