Pemerintah Aceh Sesalkan Adanya Korban Ekses Unjuk Rasa di Kantor Gubernur
Saat demo yang berakhir ricuh itu berlangsung, Selasa siang, Nova Iriansyah sedang berada di Aceh Tengah
Penulis: Yarmen Dinamika | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Yarmen Dinamika l Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Atas nama Pemerintah Aceh, Plt Gubernur Aceh, Ir Nova Iriansyah MT memohon maaf dan menyesalkan adanya korban cedera sebagai ekses dari aksi unjuk rasa (unras) mahasiswa pada Selasa (9/4/2019) siang di kompleks Kantor Gubernur Aceh.
Saat demo yang berakhir ricuh itu berlangsung, Selasa siang, Nova Iriansyah sedang berada di Aceh Tengah.
Nova mendampingi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignatius Jonan, meresmikan proyek kelistrikan untuk wilayah Aceh, berupa tiga gardu induk (GI) di Kompleks GI Kampung Calo, Blang Gele, Kecamatan Bebesen, Aceh Tengah, Selasa (9/4/2019).
Baca: BEM Nusantara Sesalkan Pemukulan Mahasiswa Saat Demo Tolak PT EMM di Kantor Gubernur
"Ya saya berada di Takengon kemarin mendampingi Menteri ESDM. Bisa dilacak jejak digitalnya," kata Nova Iriansyah di Hotel Hermes Banda Aceh, Rabu (10/4/2019) pagi.
Nova Iriansyah menambahkan, Pemerintah Aceh bisa memahami penolakan mahasiswa/masyarakat terkait keberadaan PT Emas Mineral Murni (EMM).
Untuk itu, Pemerintah Aceh mengajak para pihak, termasuk perguruan tinggi untuk mencari cara yang efektif dan elegan agar penambangan tersebut bisa dicegah, mengingat izin terhadap penambangan tersebut diterbitkan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), bukan oleh Pemerintah Aceh.
Nova mempertegas, Gubernur Aceh tidak berwenang membatalkan izin tersebut secara sepihak.
Baca: BREAKING NEWS - Demo di Kantor Gubernur Aceh Rusuh, Terdengar Suara Tembakan
Oleh karena mahasiswa dan sebagian masyarakat menolak penambangan tersebut tentu saja Pemerintah Aceh harus berada di sisi yang sama dengan mahasiswa dan rakyat.
"Oleh karena itu mari kita cari cara yang paling efektif untuk membatalkannya dan pemikiran untuk itu sangat dibutuhkan dari para pihak, termasuk DPR, mahasiswa/perguruan tinggi dan elemen lainnya. Saya mohon bantuan dan pengertian semua pihak untuk menahan diri dan mohon aksi-aksi lainnya tidak dilanjutkan. Terima kasi atas pengertian dan kesabarannya," demikian Nova Iriansyah. (*)