Mahasiswa UIN Sebut YARA Lukai Hati Rakyat karena Dukung PT EMM
Menurutnya, pernyataan Safaruddin YARA tersebut telah melukai hati rakyat Aceh dan mahasiswa yang saat ini sedang berjuang...
Penulis: Subur Dani | Editor: Mursal Ismail
Laporan Subur Dani | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Presiden Mahasiswa UIN Ar-Raniry, Rizki Ardial, menyayangkan pernyataan Ketua Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA), Safaruddin, yang terkesan mendukung eksplorasi tambang dan berpihak kepada PT Emas Mineral Murni (EMM) di Aceh.
Baca: Hari Ini, Terpantau Empat Titik Panas di Aceh Timur dan Aceh Utara
Menurutnya, pernyataan Safaruddin YARA tersebut telah melukai hati rakyat Aceh dan mahasiswa yang saat ini sedang berjuang bersama menolak izin tambang di Aceh.
Seperti diberitakan sebelumnya, Safaruddin YARA menilai, investasi pihak luar tak ubahnya seperti yang akan dilakukan PT EMM akan mendongkrak perekonomian Aceh.
Baca: FOTO-FOTO: Akhirnya Plt Gubernur Aceh Teken Pernyataan Tolak PT EMM di Aceh
YARA pun menyatakan dukungan terhadap usaha pertambangan di Aceh, termasuk yang akan dilakukan PT EMM.
"Dalam permasalahan PT EMM ini, kami meminta kepada semua pihak agar mengkaji terlebih dahulu secara komprehensif langkah yang akan diambil, jangan melakukan hal yang kemudian justru merugikan Aceh ke depan," ujar Safaruddin.
Menurut Presiden Mahasiswa UIN Ar-Raniry, Rizki Ardial, pernyataan YARA berindikasi keberpihakan terhadap perusahaan tambang.
Baca: Banyak Surat Suara Sudah Tercoblos Untuk Paslon 01 di Kuala Lumpur, Bawaslu Benarkan
"Dan kami mengecam tindakan mereka yang justru keluar dari konteks perjuangan hak-hak rakyat," kata Rizki.
Dia menegaskan, perjuangan yang dilakukan mahasiswa atas itikad menyelamatkan hak-hak rakyat Aceh dari tangan-tangan korporasi yang justru mengenyampingkan hak-hak keistimewaan Aceh.
"Siapapun bisa berinvestasi di Aceh, namun harus sesuai dengan mekanisme dan yang terpenting dasarnya keberpihakan kepada rakyat. Kami tidak antiinvestasi, namun apabila investasi berdampak besar terhadap keberlangsungan masa depan rakyat Aceh dan lingkungan kami nyatakan menolak," kata Rizki.
"YARA silakan dukung perusahaan tersebut, tapi jangan main-main dengan doa-doa para syuhada dan indatu serta penderitaan rakyat Aceh," tegasnya. (*)