Jawaban Resmi KPU Soal Isu Jumlah Suara Prabowo-Sandi Menyusut Karena Serangan Hacker
Namun isu peretasan kerap disebarkan kelompok tertentu yang disebutkan mempengaruhi hasil rekapitulasi di Sistem Informasi Penghitungan Suara
SERAMBINEWS.COM - Pasca pencoblosan 17 April, perhatian publik kini tertuju pada rekapitulasi yang dilakukan KPU.
Namun isu peretasan kerap disebarkan kelompok tertentu yang disebutkan mempengaruhi hasil rekapitulasi di Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) KPU.
Terbaru disebutkan suara Paslon 02 susut karena disedot dan dialihkan ke Paslon 01 oleh para hacker.
Hal ini terjadi setelah netizen menemukan perbedaan data C1 beberapa TPS dengan yang tertera di Situng KPU.
Baca: Tak Ingin Bebani Keuangan Negara, Malaysia Ingin Beli Peralatan Militer Secara Barter
Benarkan demikian?
Komisioner Komisi Pemilihan Umum ( KPU) Pramono Ubaid Tanthowi menegaskan, kesalahan entry data C1 ke Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) disebabkan karena human error.
Kesalahan itu tak ada sangkut pautnya dengan serangan siber.
"Kami pastikan itu sama sekali bukan karena serangan hack atau serangan cyber, itu betul-betul semata-mata kesalahan entry yang kami sangat terbuka untuk melakukan koreksi," kata Pramono di Kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (19/4/2019).
Baca: Prabowo –Sandi Unggul di Aceh Utara, Ini Hasil Perolehan Suara
Pramono menyebutkan, kesalahan terjadi pada entry lima buah C1 di lima TPS yang tersebar di lima provinsi yaitu Maluku, NTB, Jawa Tengah, Riau, dan Jakarta Timur.
Pramono mengatakan, data yang salah itu segera diperbaiki.
Selanjutnya, tampilan pada Situng juga akan langsung dikoreksi.
Proses koreksi dilakukan oleh KPU kabupaten/kota setempat, lantaran pengunggahan scan C1 dan entry data dilakukan oleh KPU tiap daerah.
Baca: Rekap Suara Tingkat Kecamatan di Bireuen Dimulai, Diperkirakan Selesai Empat Hari
"Informasi kekeliruan atau ketidakakuratan itu nanti masuk di kami, itu langsung kami teruskan ke KPU masing-masing untuk dilakukan koreksi di tempatnya sana," ujar Pramono.
Pramono mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi informasi-informasi mengenai pemantauan hasil penghitungan dan rekapitulasi suara pemilu.
Sebab, fungsi dari Situng adalah sebagai bentuk transparansi dari KPU kepada publik.