Haji Uma Tanggung Biaya Pendampingan Pengobatan Naira
Haji Uma menyampaikan hal ini melalui ponsel kepada Serambinews.com, Kamis (25/4/2019).
Penulis: Rahmat Saputra | Editor: Mursal Ismail
Laporan Rahmat Saputra I Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Anggota DPD-RI Sudirman alias Haji Uma berjanji akan memfasilitasi dan membiayaI seluruh biaya pendampingan pengobatan, Naira Salsabila (6) warga Desa Seunelop, Kecamatan Manggeng, Aceh Barat Daya (Abdya) yang sejak beberapa bulan terakhir harus terbaring lemah di kasur.
Haji Uma menyampaikan hal ini melalui ponsel kepada Serambinews.com, Kamis (25/4/2019), menanggapi pemberitaan "Naira Bocah Asal Seunelop Abdya Butuh Uluran Tangan Dermawan".
Baca: Longsor Tutupi Jalan Kubu Aneuk Manyak, Akses Meulaboh-Geumpang Dialihkan via Calang
Sebelum menyatakan akan memberikan bantuan berupa biaya pengobatan dan biaya hidup untuk pendampingan gadis kecil dari pasangan Dedi dan Darmaneti itu, terlebih dahulu ia mempertanyakan kronologis penyebab bengkaknya tangan Naira.
Setelah mengetahui kronologis dan kondisi Naira seperti yang diberitakan, dengan mantap peraih suara terbanyak calon anggota DPD-RI dari Aceh Pileg 2019 itu, menyatakan siap membantu dan membiayai penginapan dan pendampingan untuk Naira.
"Jadi, tolong sampaikan kepada keluarga, tolong rujuk dan bawa ia ke RSUZA," ujar Haji Uma.
Baca: Dulu Diremehkan, Buah Kersen Kini Dihargai Rp 400 Ribu Perkilo, Ternyata Miliki Segudang Manfaat
Selanjutnya nanti, jika RSUZA tak mampu menangani dan harus merujuk ke Jakarta, kata Haji Uma biasanya ada dua tiket pesawat dari Pemerintah Aceh untuk pasien dan seorang pendamping pasien.
"Kalau sudah dapat itu, dan sampai ke sini itu udah tanggung jawab saya, dan akan saya bantu, insya Allah, biaya sewa rumah, pengobatan dan semua, akan kita bantu, tolong sampaikan itu pada keluarga," pungkas komedian eumpang breuh tersebut.
Seperti diberitakan sebelumnya, Naira Salsabila, gadis kecil dari pasangan Dedi dan Darmaneti, warga Desa Seunelop Kecamatan Manggeng, Aceh Barat Daya (Abdya) itu, sejak beberapa bulan terakhir harus terbaring lemah di kasur.
Baca: Saat Faul Tampil, Host Liga Dangdut Indonesia Kenakan Jas Motif Gayo Hadiah dari Pemkab Bener Meriah
Berbagai usaha untuk menyembuhkan bocah enam tahun itu sudah dilakukan sang orangtua, bahkan Naira sempat dilarikan ke RSUZA Banda Aceh untuk ditangani secara medis.
Sayangnya, ikhtiar sang orangtua untuk kesembuhan Naira berhenti, setelah sang dokter yang menangani Naira menyarankan agar bengkak di tangan anaknya itu harus diamputasi.
Informasi yang diperoleh Sri Rahmawati dari seorang tetangga Naira menyebutkan bahwa saat ini Naira hanya bisa diobati secara tradisional.
Baca: Bupati Nagan Raya Tandatangani Surat Pernyataan Penolakan PT EMM
"Iya sudah beberapa orang yang datang dan membantu, termasuk dari dokter spesialis," ujar Sri Rahmawati.
Namun, kata Sri, upaya penyembuhan Naira bengkak yang disebabkan jatuh dari sepeda (patah) itu tak bisa ditangani mengingat solusi yang ditawarkan diamputasi.
"Karena solusinya diamputasi, jadi orangtua tak mengizinkan," katanya.
Jika diobati tanpa diamputasi, kata Sri, maka pihak orangtua sangat bersedia, termasuk jika diobati ke rumah sakit luar Aceh. Namun, selama ini tidak bisa terwujud, karena terkendala biaya.
"Mungkin kalau ada dermawan yang ingin mengobati ke Jawa atau ke mana, pihak keluarga bersedia," jelasnya. (*)