Bale Jurong Pamerkan Dua Jenis Burung Migran Asal Australia, di Festival Manggrove Langsa
LSM Bale Jurong pamerkan foto dua jenis burung migran dari Australia, yang kini ada di kawasan hutan manggrove dan hutan darat di wilayah Kota Langsa.
Penulis: Zubir | Editor: Jalimin
Bale Jurong Pamerkan Dua Jenis Burung Migran Asal Australia, di Festival Manggrove Langsa
Laporan Zubir | Langsa
SERAMBINEWS.COM, LANGSA - LSM Bale Jurong pamerkan foto dua jenis burung migran dari Australia, yang kini ada di kawasan hutan manggrove dan hutan darat di wilayah Kota Langsa.
Baca: Polres Bireuen Tangkap Pelaku Pencurian di Supermaket
Baca: Doa Agar Mudah Mendapatkan Jodoh untuk Laki-laki dan Perempuan, Lengkap dengan Latin dan Artinya
Baca: KIP Minta Caleg yang Merasa Terpilih Lapor Harta Kekayaan
Dua jenis burung migran yang kini menambah populasi burung di Indonesusia adalah burung Terik Asia (Glareola Marlisvarum) dan Gagang Bayam Timur (Himan Topus Leucocepalus).
Dua jenis burung tersebutb dipamerkan di Stand Bale Jurong pada acara Manggrove Festival rangkaian Langsa Gemilang 2019, yang diadakan Disbudpar Aceh, di Gampong Sungai Lueng, Sabtu (27/4/2019).
Direktur LSM Bale Jurong, Iskandar Haka, kepada Serambinews.com, mengatakan, dua jenis burung asal Australia ini pertama kaki terlihat pada bukan Februari 2019 lalu, di kawasan pesisir tambak warga Kecamatan Langsa Timur.
\Waktu itu tim Bale Jurong yang sedang melakukan ivestigasi jenis-jenis burung untuk sesus burung air International, melihat dua jenis burung ini saat mencari makanan di daerah pertambakan warga.
Untuk burung Terik Asia terlihat ada sekitar 50-60 ekor, dan Gagang Bayam Timur sekitar 15-20 ekor. Burung terik asia ini menyerupai balam jambi berwarna coklat dan ada garis hitam di bagian depan leher serta paruh berwarna merah dan putih.
Sedangkan burung Gagang Bayam Timur menyerupai burung bangau kecil, memiliki warna sayap hitam kebiruan, baguan bawah badannya putih, paruh berwarna hitam memanjang runcing.
Kedua jenis burung langka yang berimigran dari Australi ini hampir memiliki kesamaanbjenis makanan, yaitu cacing, anak ikan, udang, dan sejumlah jenis binatang sungai lainnya.
Iskandar menambahkan, bahkan kemungkinan ada juga 1 jenis burung Asal Rusia, yaitu burung Kedidi Paruh Sendok (Calidris Pygmaea). Burung ini pernah terlihat oleh warga di kawasan pesisir Panton Labu pada Desember 2018.
Namun di kawasan Langsa hingga kini pihak LSM Bale Jurong masih melacak keberadaan burung asal Rusia, yang kemungkinan telah ada kawasan pesisir di Aceh.
"Apa lagi burung asal Rusia ini sekarang cukup langka dan diperkirakan oleh peneliti hanya ada tinggal sekitar 200 ekor saja, dan terancam akan punah," ujar Iskandar. (*)