Puluhan Kotak Suara Dirusak di Seunuddon Aceh Utara, Diduga Untuk Gelembungkan Suara
"Ada puluhan kotak suara DPRK, DPRA, dan tingkatan lainnya sudah dirusak kabel tiesnya. Hanya sebagian kecil yang masih tersegel,”
Penulis: Jafaruddin | Editor: Muhammad Hadi
Puluhan Kotak Suara Dirusak di Seuneuddon Aceh Utara, Diduga Untuk Gelembungkan Suara
Laporan Jafaruddin I Aceh Utara
SERAMBINEWS.COM, LHOKSUKON – Puluhan kotak suara di balai desa Kecamatan Seunuddon, Aceh Utara ditemukan pada 24 April sudah dirusak diduga dilakukan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) setempat untuk menggelembungkan suara.
Kotak suara tersebut berisi rekap dan berbagai form.
Pasalnya setelah ditemukan kabel ties kotak suara rusak, suara untuk caleg Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Nasdem pada form C1 berkurang.
Baca: Diduga Lakukan Penggelembungan Suara, PPK dan KIP Dilaporkan ke Panwaslih Aceh Utara
Sedangkan jumlah suara untuk caleg dari partai lain bertambah dalam jumlah bervariasi.
“Awalnya kami mendapat informasi dari saksi adanya kotak suara di balai desa sudah rusak. Kemudian kami mendatanginya untuk memastikan informasi tersebut, ternyata benar," ujar Koordinator Daerah Pemilihan (Dapil) VI PKS, Zulkifli kepada Serambinewa.com, Minggu (28/5/2019).
"Ada puluhan kotak suara DPRK, DPRA, dan tingkatan lainnya sudah dirusak kabel tiesnya. Hanya sebagian kecil yang masih tersegel,” kata Zulkifli.
Baca: Kisah Lolosnya Caleg Suami Istri, Dulu Terlilit Utang, Ingin Jual Ginjal dan Dibantu Dahlan Iskan
Padahal, kata Zulkifli, pleno sudah diadakan pada 20-22 April.
Kemudian pihaknya melaporkan kejadian tersebut kepada Panitia Pengawas Kecamatan.
“Lalu setelah diperiksa form C1, ternyata rekap suara pada nama caleg kami sudah berkurang. Lalu pada caleg lain sudah bertambah. Suara yang ditambah bervariasi. Misalnya 35 jadi 105,” ujar Zulkifli.
Disebutkan, suara yang ditambah tersebut dari caleg PKS atas nama Mawardi dialihkan ke caleg lain.
Baca: UPDATE Real Count Situng KPU Pukul 22.00 WIB, Ini Selisih Suara Jokowi Vs Prabowo di Pulau Jawa
Setelah mendapat informasi tersebut, pihaknya kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Panwaslih Aceh Utara.
“Tadi saya langsung ke Mapolres Aceh Utara dan juga ke Kantor Panwaslih Aceh Utara untuk melaporkan kejadian tersebut. Tapi, karena hari Minggu sehingga kami disarankan untuk kembali lagi besok,” kata Zulkifli.
Ditambahkan, setelah ditelusuri ternyata terjadi penggelembungan suara bukan hanya di satu desa, tapi mencapai 13 desa.
Baca: WH Kejar ABG Lelaki Berbaur Dengan Perempuan, Sering Balap Liar di Jalan Islamic Center Langsa