Harga Emas di Banda Aceh Terus Melesat Tajam! Sentuh Level Segini per Mayam Edisi 7 Oktober 2025

Harga Emas di Banda Aceh Terus Melesat Tajam! Sentuh Level Segini per Mayam Edisi 7 Oktober 2025

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Harga emas di Banda Aceh kembali melonjak tajam pada perdagangan hari ini, Selasa (7/10/2025).

 Melanjutkan reli kenaikan yang terjadi sejak awal pekan.

Pantauan Serambinews di salah satu toko emas di Banda Aceh, Toko Emas Bina Nusa, menunjukkan harga emas kini tembus ke level Rp 6.780.000 per mayam, mencetak rekor tertinggi baru bulan ini.

Artinya terjadi kenaikan Rp 60.000 dibandingkan posisi perdagangan sebelumnya, Senin (6/10/2025), yang berada di angka Rp 6.720.000 per mayam.

Lonjakan harga emas lokal ini turut dipicu oleh penguatan harga emas dunia yang terus bergerak naik akibat ketidakpastian ekonomi global dan meningkatnya permintaan terhadap aset safe haven.

Baca juga: Harga Emas Diprediksi Sulit Turun hingga Akhir 2025,Emas Antam Berpotensi Tembus Rp2,6 Juta Per Gram

Jika dikonversikan, harga emas di Banda Aceh saat ini setara dengan sekitar Rp 2.060.000 per gram, menjadi yang tertinggi sepanjang Oktober 2025.

Sebagai tambahan, harga emas perhiasan di toko-toko Banda Aceh biasanya masih dikenakan ongkos pembuatan berkisar antara Rp 100.000 hingga Rp 200.000 per mayam.

 Tergantung pada tingkat kerumitan desain dan model perhiasannya.

Kenaikan ini sejalan dengan pergerakan harga emas dunia yang pada perdagangan Selasa (7/10/2025) naik 0,1 persen menjadi USD 3.965,39 per ons.

 Setelah sempat menyentuh rekor tertinggi USD 3.977,19 per ons.

 Lonjakan tersebut terjadi di tengah kebuntuan antara kedua kamar Kongres Amerika Serikat yang berpotensi menyebabkan penutupan pemerintahan (government shutdown) serta meningkatnya ekspektasi pemangkasan suku bunga Federal Reserve.

Baca juga: Rekor Baru! Harga Emas Antam Hari Ini Tembus Langit, Intip Daftar Harga Emas 7 Oktober 2025 Per Gram

Dilansir melalui kantor berita Reuters (7/10/2025), analis pasar senior OANDA, Kelvin Wong, menyebutkan bahwa peluang pemangkasan suku bunga pada Oktober dan Desember masih di atas 80 persen.

 Sehingga turut mendukung penguatan harga emas.

Ketidakpastian politik di AS serta prospek pelonggaran kebijakan moneter menjadi kombinasi yang mendorong investor beralih ke aset aman seperti emas.