Ramadan 1440 H, Pelajar di Banda Aceh Tetap Sekolah, Aceh Besar Gelar Gebyar Ramadhan
Hal ini dilakukan karena mengikuti kalender akademik Aceh yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan Aceh.
Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Zaenal
Ramadan 1440 H, Pelajar di Banda Aceh Tetap Sekolah, Aceh Besar Gelar Gebyar Ramadhan
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Ramadhan 1440 tahun ini, akan dijalani secara berbeda oleh para pelajar di Banda Aceh dan Aceh besar.
Di Banda Aceh, para pelajar akan tetap bersekolah seperti biasa, selama dua minggu dalam bulan Ramadhan, yaitu pada minggu kedua dan ketiga.
Sementara di Aceh Besar, para pelajar akan mengikuti kegiatan “Gebyar Ramadhan” dalam bentuk aneka lomba islami, penguatan/pemantapan materi ujian, penguatan kegiatan keagamaan (siaraman rohani), dan penguatan leadership pelajar (khusus SMP).
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Banda Aceh, Dr Saminan M.Pd yang dikonfirmasi Serambinews.com Selasa (30/4/2019) mengatakan, tahun ini tetap ada proses belajar mengajar di bulan Ramadhan.
Hal ini dilakukan karena mengikuti kalender akademik Aceh yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan Aceh.
Alasannya, karena ada aturan bahwa dalam satu semester harus ada minimal 96 hari tatap muka.
Jika sekolah diliburkan saat Ramadhan, kata Saminan, maka 96 hari tatap muka tidak dapat dipenuhi.
Katanya, karena jika mengaju pada kalender akademik Aceh, maka mereka harus mengejar belajar di bulan Ramadhan, agar target minimal 96 hari tatap muka tercapai.
Baca: Ribut Soal Perolehan Suara Pileg 2019, 2 Caleg Partai Perindo Berkelahi dan Saling Lapor Polisi
Baca: Identitas Aceh, Masih Adakah? Begini Paparan Ustaz Masrul Aidi, Tarmizi A Hamid, dan TA Sakti
Sebenarnya, ada opsi lain yang bisa mereka tempuh, yaitu meliburkan Ramadhan dan memindahkan jatah belajar saat Ramadhan menjadi setelah lebaran Idul Fitri.
“Kalau kita geser belajar ke setelah ramadhan, maka akan kena ke libur tahunan yang serentak. Nanti saat anak anak lain di Indonesia sudah mulai libur, justru anak anak kita Aceh masih belajar,” ujar Saminan.
Dengan kalender yang sudah ada saat ini, maka setelah Ramadhan siswa langsung masuk untuk mengikuti ujian kenaikan kelas.
Ia menjelaskan, untuk satu minggu pertama Ramadhan siswa tetap akan diliburkan.
Mereka baru bersekolah saat memasuki minggu kedua dan ketiga Ramadhan.
Baca: Kalah di Irak dan Suriah, ISIS Menuju Afghanistan dan Rencanakan Serangan ke Amerika Serikat
Namun untuk jam belajar di bulan Ramadhan akan lebih singkat dari hari biasanya, karena setiap satu jam mata pelajaran akan dikurangi 5-10 menit.