Breaking News

Pantun Prabowo di Peringatan Hari Buruh: Mereka yang Curang Akhlaknya Seperti Lutung

Prabowo Subianto melontarkan beberapa pantun saat memberikan sambutan di acara peringatan Hari Buruh Internasional di Tennis Indoor Senayan, Jakarta P

Editor: Faisal Zamzami
Dok. Tim media pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno via Kompas.com
Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto berkunjung ke beberapa desa di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, Rabu (13/2/2019). Dari mulai Desa Panaruban hingga Desa Slinga. Dalam kunjungannya itu, Prabowo didampingi oleh mantan Gubernur Jawa Tengah Letjen TNI (Purn) Bibit Waluyo. 

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto melontarkan beberapa pantun saat memberikan sambutan di acara peringatan Hari Buruh Internasional di Tennis Indoor Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (1/5/2019).

Total terdapat tiga pantun yang ia ungkapkan.

Pantun pertama perihal kemenangan dirinya bersama pasangan calon wakil presidennya, Sandiaga Uno, di Pilpres 2019.

 
"Di sini gunung di sana gunung, di tengah-tengah Pulau Bali. Saudara-saudara, jangan pernah bingung, yang pasti menang Prabowo-Sandi," kata Prabowo Subianto.

Setelah melontarkan pantun tersebut, Prabowo Subianto sempat berjoget seperti saat di debat Pilpres 2019 beberapa waktu lalu.

Kemudian, ia melontarkan pantun kedua terkait pihak yang membela kebenaran akan mendapatkan kemenangan.

"Satu dua cempaka biru, tiga empat dalam jambangan. Percayalah yang bela kebenaran, dia yang akan dapat kemenangan," ujarnya.

Lalu, di pantun ketiga, Ketua Umum Partai Gerindra tersebut menyindir pihak-pihak yang melakukan kecurangan.

"Rawe-rawe lantas, Malang-malang putung. Mereka yang curang, akhlaknya seperti lutung," ungkap Prabowo Subianto.

Setelah itu, Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menyinggung elite di Indonesia yang menjadi kaya dengan cara yang tidak benar.

Hal itu diungkapkan Prabowo saat memberikan sambutan di acara peringatan Hari Buruh Internasional di Tennis Indoor Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (1/5/2019).

Prabowo awalnya mengungkapkan bahwa tidak ada salahnya menjadi kaya asal dari kerja keras sendiri. 

 
"Tidak ada salahnya menjadi kaya, kalau menjadi kaya itu hasil kerja, hasil keringat, hasil otak, tidak ada salah menjadi kaya," serunya.

Namun, Ketua Umum Partai Gerindra tersebut menyebutkan bahwa oknum yang menjadi kaya karena mencuri dari rakyat sebagai pengkhianat.

"Tapi kalau menjadi kaya karena mencuri dari rakyat, kalau menjadi kaya karena mengakal-akali rakyat, kalau menjadi kaya karena menipu, karena mengemplang hutang dari bank milik rakyat, menggunakan anggaran milik rakyat, itu namanya berkhianat pada bangsa dan rakyat," katanya.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved