Selesaikan Studi 3,8 Tahun di Amerika Serikat, Firman Jadi Doktor Muda UTU
Firman Parlindungan berhasil menyelesaikan studi doktoralnya The Ohio State University, Amerika Serikat dalam kurun waktu 3,8 tahun....
Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Jalimin
Selesaikan Studi 3,8 Tahun di Amerika Serikat, Firman Ini Jadi Doktor Muda UTU
Laporan Muhammad Nasir I Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Firman Parlindungan berhasil menyelesaikan studi doktoralnya The Ohio State University, Amerika Serikat dalam kurun waktu 3,8 tahun.
Baca: Fraksi Tamiang Sekate Soroti Program Program Replanting dan Pendidikan
Baca: Di Bireuen, WH Temukan Toko Kue Buka Sejak Siang Hari
Baca: Batu Pemecah Ombak di Panteraja Terus Amblas dan Kini Mengancam Keselamatan 300 Rumah Warga
Sehingga Firman menjadi dosen Universitas Teuku Umar (UTU) Meulaboh pertama dan termuda yang meraih doktor dari perguruan tinggi di Amerika Serikat.
Ia mengambil studi S3 Reading and Literacy Education dengan beasiswa dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) tahun 2015.
Firman menyampaikan, studi doktor yang ia jalani fokus pada pendidikan literasi Bahasa Inggris.
Ia mengaku bahwa Indonesia, khususnya Aceh masih memerlukan banyak SDM di bidang tersebut untuk mendongkrak ketertinggalan literasi anak usia sekolah.
Sebelumnya, anak pasangan Zubarman (Alm) dan Nurhayati Matondang ini menyelesaikan S1 dan S2 pada pendidikan bahasa inggris di Universitas Islam Malang.
Perjuangan Firman untuk meraih doktor juga mendapat sejumlah rintangan, pada 2014 ia dinyatakan lulus beasiswa Lembaga Pengembangan Sumber Daya Manusia Aceh (LPSDMA) dengan anggaran dari Pemerintah Aceh.
Namun setelah sempat menunggu setahun, tidak ada kejelasan kelanjutan dari beasiswa tersebut, sehingga ia beralih berjuang mencari sumber beasiswa lainnya.
“Tahun 2014 saya dinyatakan lulus oleh LPSDMA untuk studi S3 di Ohio State, namun setelah setahun menunggu tidak ada kabar follow up, jadi saya beralih ke LPDP,” ujar Firman.
Di UTU, Firman selama ini mengajar Bahasa Inggris untuk mahasiswa S1 di Fakultas Kesehatan Masyarakat.
Karena memang belum memiliki jurusan Bahasa Inggris. Namun keberadaannya selama ini untuk melakukan penguatan skill Bahasa Inggris dan tentunya memperkuat SDM institusi.
“Semoga kedepan UTU punya Fakultas Ilmu Humaniora yang di dalamnya mencakup program studi mulai dari bahasa, seni, budaya, sampai psikologi. Jurusan-jurusan ini penting untuk mendukung core-product UTU dan pengembangan wilayah Barsela,”jelas Firman.