Pemko Sabang dan BPOM Sidak Penjaja Penganan Berbuka Puasa
petugas BPOM akan melakukan uji laboratorium untuk mengetahui seberapa besar kandungan yang ada dalam Kerupuk tempe dan mie
Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Muhammad Hadi
Pemko Sabang dan BPOM Sidak Penjaja Penganan Berbuka Puasa, Ini Hasil yang Ditemukan
Laporan Muhammad Nasir | Sabang
SERAMBINEWS.COM, SABANG – Pemerintah Kota Sabang bekerja sama dengan Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Aceh melakukan operasi pengawasan makanan takjil di kota Sabang, Sabtu (18/5/2019).
Kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka pengawasan takjil, khususnya dalam bulan Ramadhan.
Namun, dalam pelaksanaan operasi pengawasan tersebut petugas tidak menemukan makanan/takjil yang mengandung bahan pengawet (formalin) serta zat yang berbahaya lainnya.
Terutama penganan yang dijual untuk berbuka puasa.
Baca: Saat Ditangkap Polisi, Pria Ini Mengaku Lebih Baik Dipenjara daripada Pulang ke Istri
"Semua yang kita periksa aman dari bahan pengawet, seperti formalin dan zat berbahaya lainnya, " ujar Sekretaris Daerah Kota Sabang, Drs. Zakara, MM yang memimpin operasi pengawasan takjil bersama tim BPOM Provinsi Aceh di Kota Sabang.
Namun dalam sidak yang dilakukan di pagi hari di kawasan pasar dan sekitarnya, tim menemukan adanya zat berbahaya dalam kerupuk tempe dan produk mie yang dijual.
Namun petugas BPOM akan melakukan uji laboratorium untuk mengetahui seberapa besar kandungan yang ada dalam Kerupuk tempe dan mie tersebut.
Sekda Sabang menambahkan, Pemko Sabang berterima kasih kepada BPOM yang telah hadir di Sabang dalam rangka menjalankan tugasnya sebagai institusi pengawas obat dan makanan untuk melakukan pengawasan.
Baca: Seorang Ibu Temukan Ikan Aneh dan Mengerikan, Memiliki Mulut Bergigi Seperti Manusia
Tujuan sidak agar takjil yang dijual pedagang tidak mengandung zat-zat yang berbahaya bagi kesehatan.
Apalagi, tambah Sekda, khususnya dalam bulan Ramadhan seperti sekarang ini banyak pedagang yang menjajakan takjil berbuka puasa tentunya perlu ada pengawasan dari BPOM serta instansi terkait untuk menghindari adanya bahan-bahan berbahaya bagi kesehatan terutama bagi anak balita.
Kepala BPOM Banda Aceh Drs Zulkifli menjelaskan, pihaknya telah melaksanakan tugas dalam rangka melanjutkan pengawasan makanan takjil bulan puasa sudah mencapai 13 Kabupaten/Kota yang ada di Aceh.
"Untuk hari ini kami telah melaksanakan tugas yang didampingi oleh Sekda dan telah melaksanakan penelitian serta uji kelayakan makanan takjil bulan puasa, mulai dari pusat pasar pada siang hari dan pada sore hari kami melakukan pengujian khususnya bagi pedagang yang menjajakan makanan siap saji," terang Zulkifli.
Baca: Ada Kapal Induk Charles De Gaule Milik Perancis Dekat Perairan Aceh, Apa Misinya?
Dalam pengawasan yang BPOM lakukan pada pagi hari memang ada menemukan makanan yang diduga mengandung zat berbahaya seperti formalin, yaitu pada Kerupuk Tempe.