Dishub Aceh Pasang Pengaman Beton di Jembatan Pango

Dishub Aceh Pasang Pengaman Beton di Jembatan Pango

Laporan Misran Asri | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Aceh bersama Dinas Perhubungan (Dishub) Aceh, akhirnya memasang kerb atau pengaman dari beton yang mengarah ke bagian jembatan puntung Pango, perbatasan Banda Aceh dan Aceh Besar yang belum selesai dikerjakan, Senin (20/5/2019) siang.

Pemasangan 19 kerb pengaman dari beton tersebut dilakukan pascakejadian dua remaja yang mengalami kecelakaan pada Minggu (19/5/2019) malam, setelah sepeda motor Yamaha R25 BL 4403 KAB yang ditumpangi keduanya melaju lurus, padahal kondisi jembatan tersebut puntung, karena belum selesai dikerjakan.

Sehingga kedua remaja yang diketahui bernama Indra Gunawan (18), pelajar warga Bireuen dan rekannya Agus Mansur Putra (17) yang tercatat sebagai warga Meunasah Papeun, Kecamatan Ulee Kareng, Banda Aceh itu, terjun bebas dengan sepeda motor yang dinaiki keduanya dari ketinggian sekitar 15 meter dan jatuh ke badan jalan nasional Banda Aceh-Medan.

Indra sebagai pengemudi Yamaha R25 itu dilaporkan mengalami pendarahan dari hidung, dan patah tangan kanan. Sementara Agus Mansur Putra pemuda yang dibonceng tidak mengalami luka. Tapi, ia merasakan sakit di seluruh tubuhnya, sehingga keduanya dilarikan ke Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin  (RSUZA) Banda Aceh dalam kondisi sadar.

Kabid Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) Dishub Aceh, Nizarli SSiT MT yang dihubungi Serambinews.com, Senin (20/5/2019) mengatakan sebelumnya kerb atau pengaman dari beton berukuran kecil sudah pernah dipasang di lokasi jembatan puntung Pango tersebut.

Tapi, kondisinya kata Nizarli, kerb-kerb tersebut dipindahkan oleh anak-anak muda yang sering mangkal dan duduk di jembatan tersebut pada sore dan malam hari untuk memasukkan sepeda motor mereka di lokasi itu, sehingga lupa dikembalikan pada posisi semula.

“Alhamdulillah setelah kami berkoordinasi dengan Dinas PUPR, siang tadi langsung ditempatkan 19 kerb berukuran besar, sepinggang orang dewasa,” sebut Nizarli.

Menurutnya, kecelakaan tunggal yang menimpa kedua remaja yang menaiki Yamaha R25 itu, diduga akibat kecepatan tinggi. Hal itu, lanjut Nizarli dari jejak rem yang terlihat sepanjang 12 meter, sebelum kedua korban terjun ke bawah setinggi 15 meter dari atas jembatan Pango yang puntung tersebut.

“Insya Allah, kami juga akan pasang rambu-rambu. Tapi, sejauh ini dengan dipasang kerb atau pengaman dari beton oleh Dinas PUPR itu sudah aman,” demikian  Kabid Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) Dishub Aceh, Nizarli SSiT MT.

Baca: Bupati Aceh Jaya Apresiasi Desakan YARA Usut Kasus Korupsi

Baca: Buka Puasa Bersama Pemkab Aceh Besar, Diisi Tausyiah Ramadhan

Baca: The Atjeh Connection Buka Cabang ke-6 di Benhil, Misi Penghubung Indonesia

Dua remaja dilaporkan mengalami kecelakaan di Jembatan Pango perbatasan Banda Aceh dan Aceh Besar, Minggu (19/5/2019) malam. Informasi sementara yang dihimpun Serambinews.com, kedua remaja itu melaju dari arah Simpang BPKP atau kawasan Pango.

Saat melintasi Jembatan Pango, kedua remaja yang mengendarai sepeda motor Yamaha R-25 BL 4403 KAB itu tidak berbelok ke kiri menuju arah Lambaro. Tapi mereka melaju lurus, padahal jembatan tersebut puntung karena belum selesai dikerjakan.

Akibatnya, mereka terjun bebas dari ketinggian sekitar 15 meter dan jatuh ke badan jalan nasional Banda Aceh-Medan. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 20.30 WIB. Diduga, kedua remaja tersebut tidak tahu bahwa jembatan tersebut puntung.(*)