Mana Lebih Dulu Puasa Syawal dan Puasa Qadha? Simak Penjelasan Ustaz Abdul Somad Berikut Ini!

Puasa Syawal dimulai di hari kedua karena pada hari pertama Syawal merupakan Hari Raya Idul Fitri, maka diharamkan untuk berpuasa.

Editor: Amirullah
For serambinews.com
Ustaz Abdul Somad isi ceramah di Dayah Darul Ihsan, Abu Hasan Krueng Kalee, Gampong Siem, Darussalam, Aceh Besar, Rabu (3/4/2019). 

SERAMBINEWS.COM - Puasa Syawal atau puasa ganti (Qadha) terlebih dahulu? Simak penjelasan Ustaz Abdul Somad berikut ini.

Perayaan Idul Fitri 1440 H jatuh pada hari Rabu (5/6/2019).

Hal ini ditentukan berdasarkan sidang isbat Kementrian Agama yang mengumumkan bahwa Idul Fitri 1440 H jatuh pada hari Rabu (5/6/2019).

Begitu bulan Ramadhan berakhir, maka datanglah bulan Syawal.

Di bulan ini, ada amalan yang sangat dianjurkan yakni Syawal'>Puasa Syawal.

Puasa ini dikerjakan selama enam hari di bulan Syawal.

Baca: Shalat Idul Fitri di Abdya, Khatib Minta Jamaah Tak Lupakan Dosa Masa Lalu

Dalam salah satu hadist, Rasulullah SAW pernah bersabda, “Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadhan, kemudian mengikutinya dengan enam hari di bulan Syawal, maka ia seperti berpuasa setahun” (HR. Muslim).

Dalam riwayat tersebut dijelaskan bahwa setelah menyelesaikan puasa Ramadhan dan dilanjutkan berpuasa selama enam hari di bulan Syawal, maka bagi yang melakukan akan seperti berpuasa selama setahun.

Mengutip dari Tribunnews, Dosen Fakultas Syariah IAIN Surakarta, Shidiq, M.Ag mengatakan bahwa puasa syawal dilakukan enam hari di bulan Syawal, yaitu hari kedua Syawal (sehari setelah hari raya Idul Fitri) dan seterusnya.

Puasa Syawal dimulai di hari kedua karena pada hari pertama Syawal merupakan Hari Raya Idul Fitri, maka diharamkan untuk berpuasa.

Akan lebih baik jika dilakukan secara berturut selama enam hari mulai hari kedua Syawal.

Namun, jika merasa kesulitan, maka diperbolehkan tidak berurutan, asalkan berpuasa sebanyak enam hari dan masih di bulan Syawal.

Baca: Satu Bocah Kritis, Bangunan Rata dengan Tanah Akibat Petasan Gas Meledak di Dalam Musala

Tanggal 1 bulan Syawal dimulai pada 6 Juni 2019 hingga 3 Juli 2019.

Lantas bagaimana dengan nasib kaum muslim yang harus mengganti karena masih punya hutang puasa di bulan Ramadhan?

Apakah harus mendahulukan puasa Syawal atau puasa ganti (Qadha) terlebih dahulu?

Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan Ustaz Abdul Somad berikut ini.

Pria yang akrab dipanggil UAS ini menjelaskan bahwa puasa ganti diprioritaskan terlebih dahulu.

"Ibu-ibu yang kemarin punya hutang 7 hari, nanti selesai Ramadhan masuk bulan Syawal Qadha (puasa ganti) dulu 7 hari," jelasnya.

Setelah itu, baru mereka bisa menjalankan puasa Syawal.

"Nanti setelah puasa 7 hari baru puasa 6 (Puasa Syawal," imbuhnya.

Kendati demikian, UAS juga mengatakan orang tersebut bisa puasa ganti saja.

"Namun jika tidak bisa, ibu bisa puasa Qadha saja," ungkap UAS.

"Siapa yang puasa Qadha 6 hari di bulan Syawal, otomatis dapat pahala sunnah Syawal," imbuhnya.

Berikut videonya:

Niat puasa Syawal

Berikut ini niat untuk puasa sunnah di bulan Syawal :

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى

"Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.

Artinya, “Aku berniat puasa sunah Syawwal esok hari karena Allah SWT.”

Untuk puasa sunah, niat boleh dilakukan di siang hari sejauh yang bersangkutan belum makan, minum, dan hal-hal lain yang membatalkan puasa sejak subuh.

Berikut ini lafalnya :

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى

"Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.

Artinya, “Aku berniat puasa sunah Syawwal hari ini karena Allah SWT.”

(Tribunstyle/ Irsan Yamananda)

Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul Puasa Syawal atau Puasa Ganti (Qadha) Lebih Dulu? Simak Penjelasan Ustaz Abdul Somad Berikut Ini!

Sumber: TribunStyle.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved