Tragedi Ponpes Al-Khoziny Roboh, Ini Kesaksian Santri yang Disuruh Bantu Ngecor Karena Dihukum

Misteri masih menyelimuti penyebab ambruknya Pondok Pesantren Al-Khoziny Sidoarjo setinggi tiga lantai pada Senin (29/9/2025).

Editor: Amirullah
Surya/M Taufik
PONPES AMBRUK - Petugas gabungan masih melakukan penggalian di reruntuhan bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny di Desa/Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo yang runtuh, Senin (29/9/2025) sore. (Surya/M Taufik) 

SERAMBINEWS.COM - Misteri masih menyelimuti penyebab ambruknya Pondok Pesantren Al-Khoziny Sidoarjo setinggi tiga lantai pada Senin (29/9/2025).

Tragedi ini menewaskan dan melukai puluhan santri, sementara proses evakuasi masih berlangsung karena dikhawatirkan banyak korban tertimbun.

Kesaksian santri menyebut sebagian dari mereka ikut membantu mengecor bangunan sebagai bentuk hukuman, sebelum akhirnya gedung roboh seketika saat waktu salat Asar.

Sejak roboh pada Senin (29/9/2025) hingga kini tim gabungan masih terus melakukan evakuasi.

Diperkirakan masih banyak orang-orang yang tertimbun di reruntuhan gedung tersebut.

Bangunan di kompleks pondok pesantren ini memang belum sepenuhnya jadi.

Lantai pertama difungsikan untuk mushola, sementara lantai dua dan tiga rencananya akan dijadikan aula pertemuan ponpes.

Seiring dengan kejadian tersebut, muncul isu jika para santri dilibatkan untuk menjadi kuli bangunan dalam pembangunan.

Santri-santri ini ikut membantu ngecor dalam proses pengerjaan pembangunan tersebut.

Seperti yang diungkap oleh salah satu santri, Rizki Ramadhan (19).

Saat kejadian, ia melakukan pengecoran di lantai paling atas bersama dengan pekerja lain.

"Saya tidak tahu persis siapa saja yang tertimpa bangunan, soalnya waktu itu saya berada di atas ikut kerja," ujar Rizki saat ditemui Surya.co.id di RS Siti Hajar, Sidoarjo, pada Senin malam.

Baca juga: Benarkah BSU Edisi Oktober 2025 Segera Cair?, Ini Jawaban Kemenaker dan Faktanya

"Anak-anak di musala sedang salat asar, tiba-tiba bangunannya ambruk," imbuhnya.

Akibatnya, Rizki mengalami luka robek di bagian dagu.

Sementara itu, dilansir dari sejumlah sumber, beberapa santri memang diminta membantu mengecor atau membangun fasilitas pesantren sebagai bentuk hukuman.

Sumber: TribunNewsmaker
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved