Purnama Karya Dikebumikan di Gampong Garut, Anaknya Cerita Pertemuan Terakhir Dengan Ayahanda
"Kebiasaan beliau begitu, kalau sudah ramai-ramai di rumah beliau keluar sebentar untuk membeli makanan dan membawa pulang ke rumah,"
Penulis: Misran Asri | Editor: Muhammad Hadi
Purnama Karya Dikebumikan di Gampong Garut, Anaknya Cerita Pertemuan Terakhir Dengan Ayahanda
Laporan Misran Asri | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Almarhum Drs H Purnama Karya bin Syawaluddin yang masih aktif menjabat Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Kota (BPKK) Banda Aceh, dikebumikan di Gampong Garut, Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar, Rabu (26/6/2019) siang.
Dari pernikahannya dengan Suwardani, almarhum Purnama Karya meninggalkan satu istri dan empat anak-anaknya (tiga laki-laki, satu perempuan), yakni Rizki Wardhana, Aulia Rachmana Putra, Farah Meutia dan si bungsu Mohd Fariz M.
Anak kedua almarhum, Aulia Rachmana Putra SSTP yang saat ini juga masih mengisi posisi sebagai Kasubbag Advokasi dan Komunikasi, Setdako Banda Aceh, menceritakan sehari sebelumnya orang tuanya itu sempat menghubunginya, pada sore Selasa (25/6/2019).
Baca: Hari Ini Harga Jual Emas Turun, Berikut Daftar Harganya
Dalam pembicaraannya dengan ayahanda, kenang Aulia, ayahnya itu sempat mengatakan 'Aulia ada telepon ayah ya tadi.'
Sementara Aulia tidak menelepon ayahnya itu sore itu.
"Tapi, kami sebagai anak-anaknya kan sangat tahu bagaimana sifat ayah. Kalau beliau udah nelpon begitu, berarti itu hanya isyarat saja, kalau saya sudah beberapa hari ini ngak ke rumah dan kurang lebih sudah seminggu ini saya belum pulang ke rumah," ungkap Aulia yang sudah tinggal di Lam Ara, Kecamatan Banda Raya, Banda Aceh, semenjak berumah tangga hampir setahun lalu.
Tanpa menunggu waktu, Aulia dan istrinya langsung bergegas beranjak ke rumah orang tuanya itu yang hanya membutuhkan waktu sekitar 10 menit dari Lam Ara pulang ke Perumahan Lambheu Ketapang, Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar.
Baca: Kisah Pilu Wanita Indonesia yang Dijual Menikahi Pria China, Dipukuli Suami dan Dilecehkan Mertua
"Selepas magrib, begitu tiba di rumah, saya dan keluarga semua, alhamdulillah masih sempat menunaikan shalat Isya berjamaah di rumah dan ayah bertindak sebagai imam," sebut Aulia.
Selepas shalat Isya, ungkap Aulia, ayah dan adik bungsunya, Mohd Fariz M, masih sempat keluar untuk membeli jus keluar.
"Kebiasaan beliau begitu, kalau sudah ramai-ramai di rumah beliau keluar sebentar untuk membeli makanan dan membawa pulang ke rumah," sebut Aulia.
Selepas itu, ayah itu pun berpamitan untuk mengikuti sidang paripurna ke DPRK Banda Aceh.
Begitu pula dengan Aulia dan istrinya langsung pamit pulang ke rumahnya di Lam Ara.
Baca: Ini Tarif Sewa Bulanan Rusunawa di Jakarta, Berikut Cara dan Syaratnya
"Kira-kira sekitar 21.30 WIB, saya menerima telepon dari Bang Zal Meukek dan mengabari ayah pingsan di ruang sidang dan dalam perjalanan ke Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin. Saya dan istri pun langsung menuju ke sana dan mendapat kabar ayah telah tiada," ungkap Aulia.