Gunung Ini Kembali Erupsi, Suhunya Capai 1.100 Celsius dan Meroket 15 Kilometer ke Angkasa

Seperti badai, awan jamur mekar di atas gunung berapi, tempat abu terlontar ke langit dengan kekuatan ledakan.

Editor: Amirullah
NASA
Suhunya Capai 1.100 Celsius dan Meroket 15 Kilometer ke Angkasa, Gunung Ini Kembali Erupsi 

SERAMBINEWS.COM - Menonton gunung api meletus sepertinya akan menjadi pemandangan yang mengerikan.

Namun bagaimana dengan melihat erupsinya yang menembus awan dan terlihat dari luar angkasa?

Dilansir dari Science Alert, Rabu (27/6/2019), para astronot di Stasiun Luar Angkasa Internasional menangkap pemandangan menakjubkan letusan gunung berapi Raikoke yang dahsyat pada Sabtu (23/6/2019).

Raikoke adalah pulau tak berpenghuni di sepanjang rantai Kuril.

Yakni sebuah kalung pulau-pulau kecil yang terbentang sepanjang 800 kilometer dari Jepang utara ke Rusia timur laut.

Sebelumnya dimiliki oleh Jepang, pulau vulkanik ini berada di bawah kendali Rusia sejak Perang Dunia II.

Foto ini menawarkan pemandangan yang jarang terlihat dari kasus letusan-letusan gunung lainyya.

Seperti badai, awan jamur mekar di atas gunung berapi, tempat abu terlontar ke langit dengan kekuatan ledakan.

Baca: Klaim Kekuatan Militernya Terkuat di Dunia, Trump: Melawan Iran Tidak Akan Berlangsung Lama

Baca: Bertahun-tahun Buron, Mantan Perwira Polri Pembunuh Istrinya Sendiri Berhasil Diciduk

Baca: Menang Lotre Miliaran Rupiah hingga 14 Kali, Ekonom Rumania Ini Pakai Rumus Rahasia

Selama letusan hari Sabtu, awan letusan itu telah meroket lebih dari 15 kilometer ke angkasa.

Mudah menebak ke mana angin bertiup dengan melihat foto itu.

Selembar awan abu yang lebih luas dan ekspansif tertinggal di bawah angin, diangkut oleh angin tingkat tinggi yang kuat di atas Laut Okhotsk.

Abu vulkanik ini memiliki suhu leleh mendekati 1.100 derajat Celsius, dan itu berbahaya bagi pesawat penerbangan.

Jelas, awan abu mudah dikenali dari jauh, sehingga jadi awan itu mudah dihindari pada siang hari.

Tetapi jika sebuah pesawat memasuki awan abu di malam hari, itu akan memiliki satu tanda: listrik melesat melintasi kaca depan.

Baca: Kecelakaan Tunggal di Bakongan akibat Sopir Mengantuk, Satu Orang Meninggal Dunia

Baca: Maling Berkeliaran di Teupin Siron, Hampir Setiap Malam Santroni Rumah Warga

Awan abu vulkanik memiliki sifat yang sangat berlistrik.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved