Tiga Tahun Dialokasikan Dana, Jembatan Gigieng Simpang Tiga Pidie tak Kunjung Rampung
Saat ini, warga membangun jembatan darurat dari kayu di atas rangka baja, agar mereka bisa melintas khusus untuk roda dua.
Penulis: Muhammad Nazar | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Muhammad Nazar I Pidie
SERAMBINEWS.COM, SIGLI- Nelayan dan warga hinggi kini belum bisa menggunakan jembatan rangka baja Gigieng, Kecamatan Simpang Tiga, Pidie.
Jembatan tersebut persisnya berada di TPI Gigieng. Namun, sejak sarana penyebrangan itu tidak bisa dilintasi, warga harus berputar dengan jarak tempuh lebih jauh, agar bisa sampai di TPI.
Jembatan Gigieng itu telah dibangun sejak tahun 2016, anehnya sampai sekarang belum kunjung rampung.
Baca: Presma UIN Ar-Raniry Apresiasi Langkah Parlok Bersatu dalam KAB Jilid II
Baca: Turki Abaikan Tekanan AS dan NATO, Rudal S-400 yang Dikirim Rusia Tiba di Dekat Ibu Kota Ankara
Baca: Dua Unit Rumah Terbakar di Kompleks Villa Citra Gampong Pineung Banda Aceh
Padahal, anggaran sudah tiga tahun diplotkan untuk jembatan tersebut, tapi baru dua abutment dan rangka baja selesai.
Saat ini, warga membangun jembatan darurat dari kayu di atas rangka baja, agar mereka bisa melintas khusus untuk roda dua.
Jembatan Gigieng satu-satunya sarana alternatif digunakan warga.
Kabid Jalan dan Bidang Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pidie, Tantawi, kepada Serambinews.com, Sabtu (13/7/2019) menjelaskan, pembangunan jembatan Gigieng, Kecamatan Tiga sudah tiga tahun dianggarkan.
Yaitu pada tahun 2017 sebesar Rp 1,6 miliar bersumber DOKA untuk pembangunan dua abutmen.
Lalu, 2018 dana DOKA Rp 2,1 miliar untuk pengadaan rangka baja, yang kini telah dipasang.
"Tahun 2019 dana diplotkan Rp 1,4 miliar untuk pekerjaan oprit hingga selesai. Untuk kegiatan oprit, hingga kini masih dalam proses tender," ujarnya.(*)