Cuaca Buruk, KMP Tanjung Burang Gagal Berlayar dari Balohan ke Ulee Lheue

Akibat tidak beroperasinya dua kapal roro tersebut, sejumlah truk dan pikap yang mengangkut bahan sembako dan material bangunan gagal diseberangkan ke

Penulis: Eddy Fitriadi | Editor: Ansari Hasyim
Kapal Motor Penumpang (KMP) Tanjung Burang dan KMP Papuyu melayani penyeberangan Ulee Lheue-Balohan, Jumat (29/12). Hari ini diperkirakan terjadi lonjakan wisatawan menuju ke Sabang. SERAMBI/M ANSHAR 

Laporan Eddy Fitriady | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - KMP Tanjung Burang gagal berlayar dari Pelabuhan Balohan, Sabang menuju Pelabuhan Ulee Lheue, Banda Aceh sejak Jumat (19/7/2019).

Hingga Sabtu kemarin, kapal feri tersebut belum bisa mengarungi lautan akibat cuaca buruk berupa gelombang tinggi hingga empat meter.

Sementara feri lainnya, KMP BRR sejak Jumat lalu off, karena sedang memasuki masa docking tahunan di Belawan, Sumatera Utara.

Akibat tidak beroperasinya dua kapal roro tersebut, sejumlah truk dan pikap yang mengangkut bahan sembako dan material bangunan gagal diseberangkan ke Sabang.

Hingga saat ini, belasan kendaraan angkutan termasuk mobil pribadi masih dalam jalur antrean di Pelabuhan Ulee Lheue.

Baca: VIDEO - 542 Siswa Berbagai Jenjang Ikut KSM Kankemenag Bireuen

Baca: Jamaah Calon Haji Aceh Kloter Pertama Tiba di Tanah Suci, Saat Ini Sedang Umrah

Sementara sebagian penumpang memilih kapal cepat untuk berlayar ke Sabang.

Hal itu disampaikan Kepala TU UPTD Pelabuhan Ulee Lheue Banda Aceh, Sayed Syahrul kepada Serambinews.com, Sabtu (20/7/2019).

Menurutnya Jumat lalu, Tanjung Burang sempat melayani penumpang dari Ulee Lheue ke Balohan satu trip pada pukul 7.30 WIB.

Namun saat hendak berbalik ke Banda Aceh, cuaca mendadak buruk.

Baca: VIDEO - Gunakan Boing 777, Jamaah Calon Haji Aceh Lepas Landas di Bandara SIM

“Demi keselamatan penumpang, syahbandar memerintahkan Tanjung Burang untuk tidak berangkat karena gelombang lumayan tinggi,” ujarnya.

Sedangkan untuk kapal cepat, kata Sayed, sempat melayani penumpang pada trip pertama dan kedua (pukul 8 dan 10 pagi).

Namun pada trip ketiga atau pukul 16.00 WIB, kapal cepat gagal berlayar akibat faktor cuaca buruk.

“Normalnya kapal cepat berlayar tiga trip sehari yaitu pada pukul 8, 10, dan 16.00 WIB. Tapi cuaca saat ini tak menentu, pelayaran bisa dibatalkan demi keselamatan bersama,” katanya lagi.

Sayed Syahrul mengungkapkan hingga saat ini belum ada rencana penambahan kapal dari pihak ASDP.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved