MA MUQ Langsa
Disiplin Menjadi Kunci Sukses
Namanya Drs Muhammad Nasir, kelahiran 14 Mei 1969. Pria ini juga tercatat sebagai salah seorang alumni Madrasah Ulumul Quran (MUQ) Langsa
Ketika menerima Serambi, Senin (28/11), Drs Muhammad Nasir terlihat agak begitu sibuk dengan sejumlah teman-temannya, namun, ia juga menyempatkan diri untuk menerima wawancara seputar keberhasilnnya dalam memimpin MA MUQ Langsa. “Saya kira disiplin menjadi kunci dalam setiap kegiatan untuk menuju sukses,” kata M Nasir menjawab Serambi.
Alumnus Fakultas Tarbiyah IAIN Ar-Raniry jurusan Bahasa Inggris ini termasuk di antara para kepala sekolah yang memiliki dedikasi yang tinggi untuk mendongkrak dunia pendidikan di lingkungan MUQ. Buktinya, M Nasir menjadi salah satu delegasi tingkat nasional dalam pelatihan manajemen sekolah madrasah dalam program madrasah berkarakter internasional pada tahun 2007 di Malaysia.
Berbekal pengalaman dalam pelatihan tingkat internasional, ia kemudian dianggap berhasil membawa para siswa MA MUQ Langsa menjadi siswa yang berprestasi dalam segala bidang pendidikan. Bahkan, tingkat kelulusan yang menjadi satu-satunya ukuran dalam penilaian mutu pendidikan menjadi andalan madrasah ini. “Setahun saya menjabat, hanya satu yang tidak lulus. Tapi, tahun berikutnya sudah mencapai seratus persen,” kata M Nasir.
Segudang prestasi juga menjadi kebanggan tersendiri bagi Muhammad Nasir. Ia menyatakan anak didiknya sebagai duta Aceh dalam setiap even di tingkat nasional. Mulai dari debat terbuka hingga hampir seluruh cabang olahraga yang diperlombakan.
Anak-anak di lingkungan MUQ tersebut, menurut M Nasir, juga memiliki ekstrakurikuler yang spesifikasi. Seperti, Dirasah Keagamaan (meliputi hafiz quran dan lomba baca kitab kuning). Kemudian, ada bakat minat (termasuk kaligrafi, puisi, dan lainnya).
Menjawab kunci sukses mengelola lembaga pendidikan. M Nasir menyebutnya disiplin, menghargai kinerja guru, dan pendekatan metode persuasive untuk semua anak didiknya menjadi kunci untuk sukses mempertahankan gelar sekolah yang diungguli. “Saya kira kita semua harus saling menghargai semua karya para guru dan upaya belajar yang gigih dari semua anak didik kita,”tambahnya.(yusmadi yusuf)