Ratu Belanda Setia Pada Teh Kajoe Aro

Tidak hanya ratu, masyarakat penggemar teh di Eropa dan Amerika sangat menggemari Kajoe Aro.

Editor: Boyozamy

SERAMBINEWS.COM, JAMBI - Teh Kajoe Aro, produksi PT Perkebunan Negara VI Jambi-Sumatera Barat, ternyata sangat dicintai Ratu Belanda.


Semenjak perkebunan teh ini di Kabupaten Kerinci, Jambi, dibuka Hindia Belanda pada tahun 1926, ratu telah menjadikan Teh Kajoe Aro sebagai hidangan minuman istimewa. Budaya minum teh Kajoe Aro bahkan berlanjut hingga kini.


Sampai sekarang Ratu Belanda masih meminum teh Kajoe Aro, ujar Sekretaris Perusahaan PT PN VI, Benny Subagia, di Jambi, Kamis (8/12/2011).


Tidak hanya ratu, masyarakat penggemar teh di Eropa dan Amerika sangat menggemari Kajoe Aro.


Menurut Edi Wardiman, Bagian Pemasaran PT PN VI, produksi teh pada tahun lalu sebanyak 7.600 ton, dijual lebih dari separuhnya ke Eropa dan Amerika. Itu sebabnya, teh asli Kerinci yang ditanam pada ketinggian 1.300 meter dpl ini lebih dikenal di luar negeri ketimbang masyarakat lokal.


Para pecinta teh yang gemar meracik sejumlah jenis teh untuk menciptakan rasa dan aroma baru, masih menjadikan Kajoe Aro sebagai racikan utamanya. Pekerbunan di sekitar kaki Gunung Kerinci ini memberikan teh beraroma orisinil dan lembut, dengan rasa sedikit kelat.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved