Dari Ruko ke Kampus Sendiri

PADA tahun 2007, tiga rumah toko (ruko) di Bireuen dijadikan tempat kuliah Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) di bawah naungan Yayasan Kebangsaan Bireuen. Halaman depannya dipasang palang agar kendaraan umum tidak parkir di tempat itu. Dalam akte notaris, STIE didirikan 7 Januari 2007.

Wakil Ketua II STIE Kebangsaan, Sutoyo, SE MSi mengatakan, tahun pertama yaitu 2008 pihaknya menerima 200 mahasiswa dan setiap tahun terus bertambah. Menurutnya, STIE Kebangsaan didirikan dalam rangka menyiapkan sumber daya manusia yang kompeten, profesional, dan bermoral. “Lulusan STIE diharapkan mampu bersaing dan dapat mengisi kesempatan kerja disemua lini dan membangun jiwa enterprenuership,” jelasnya.

STIE itu baru menerima mahasiswa pada awal 2008 setelah memperoleh legalisasi dari SK Mendiknas RI nomor 228/D/0/2008. Sekolah tinggi itu membuka tiga prodi yaitu akutansi, manajemen, dan manajemen perusahaan. “Prinsipnya semua sama yaitu lulusan berbagai prodi di STIE dapat berkiprah di berbagai lini kehidupan, mengembangkan jiwa enterprenuership,” kata Sutoyo.

Disebutkan, awalnya mahasiswa kuliah di lantai dua pada ruko di Bireuen. Tapi, sejak dua bulan terakhir berbagai aktivitas kampus sudah pindah ke kampus sendiri di Blang Bladeh, Kecamatan Jeumpa Bireuen. Dengan demikian, proses kuliah dan administrasi kampus semakin baik. Sekarang memiliki kampus sendiri gedung empat lantai, luas bangunan 4.800 meter di areal seluas 1 hektare.  

“Dulunya, mahasiswa kuliah desak-desakan dan deru suara kendaraan. Sekarang sudah tenang dimana kampus sendiri memiliki areal memadai, lokasi parkir lumayan dan ruang kuliah mencukupi untuk saat ini, fasilitas juga semakin lengkap,” katanya. * yusmandin idris