Gali Sumur Bor Keluar Minyak

BIREUEN - H Saiban, warga Desa Alue Rambong, Kecamatan Juli, Bireuen, 3-4 Maret 2012 meminta pihak ketiga untuk menggali sumur bor untuk keperluan usaha peternakan ayam miliknya di desa itu. Namun, pada Minggu (4/3) saat pengeboran sumur itu mencapai kedalaman 56 meter, tiba-tiba dari lubang pipa muncul minyak bewarna hitam. Karena itu, pengeboran sumur itu dihentikan sementara waktu.

Amatan Serambi, titik pengeboran itu berjarak 20 meter dari KM 17 jalan Bireuen-Tekengon. Jumlah minyak yang ditampung dan sebagian sudah diambil warga setempat mencapai 15 liter lebih. Sedangkan  sebagian lainnya disimpan dalam botol air mineral sebagai bukti munculnya minyak dari pengeboran sumur itu. Minyak bercampur air terus keluar walau jumlahnya banyak. Minyak yang disimpan dalam botol mineral itu kadang-kadang seperti solar, bensin, atau minyak tanah.

“Saya tak tahu persis jenis minyak apa, tapi begitu kita tumpahkan ke tanah dengan sedikit percikan api langsung disambar persis bensin. Karena itu warga yang melihatnya kami minta tak merokok, karena khawatir muncul api,” jelas Saiban.

Bupati Bireuen Nurdin Abdul Rahman yang ikut melihat temuan itu mengatakan, di daerah itu mungkin saja ada sumur minyak peninggalan Belanda atau memang ada sumber minyak. “Untuk pastinya minyak itu harus diperiksa tim ahli geologi,” ujar Bupati.

Kabid Pertambangan Dinas PU Tamben Bireuen, M Jafar yang ikut melihat temuan itu mengatakan, amatan sekilas minyak yang keluar dari pipa pengeboran seperti minyak mentah. “Bila sumbernya sedikit, minyak akan tertekan dengan air,” ujarnya. Terhadap temuan itu, tambah M Jafar, PU Tamben Bireuen akan mengirim sampel ke Dinas Pertambangan dan Energi Aceh untuk diteliti.(yus)