Breaking News

Jamaah Syattariyah Bunyikan Beduk Tanda Satu Syawal

"Dengan telah didengarnya bunyi beduk, maka seluruh surau dalam nagari mengiringi dengan membunyikan beduk pula,"


Sementara itu, Qhadi (imam) Syattariyah Ulakan Tuanku Ali Imran menambahkan, prosesi melihat bulan dilakukan dengan mata telanjang sesuai tradisi turun-temurun Jemaah Syattariyah di Sumbar dalam menentukan 1 Ramadhan dan 1 Syawal.     


Bila bulan tidak tampak dari Ulakan, ia akan melakukan koordinasi dengan imam di daerah lain di Sumbar.    


Jamaah Syattariyah di Sumbar, katanya, melihat bulan di sejumlah titik yakni di Koto Tuo (Padangpanjang), Agam, Pesisir Selatan dan Sijunjung.     


Tradisi melihat bulan dalam menentukan awal Ramadhan, katanya, memakai hitungan bilangan takwim qamsyiah, yakni hitungan berdasarkan tahunan.     


Sebelum melakukan ritual melihat bulan nantinya, kata Ali Imran, para jamaah Syattariyah melakukan dzikir terlebih dahulu di Surau Syekh Burhanuddin.


Selanjutnya rombongan pergi menuju tepi pantai Ulakan untuk melihat bulan sebagai pedoman dalam menentukan kapan mereka mulai berpuasa.

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved