Pemain Unimus Kembali Digenjot

BIREUEN - Pemain Universitas Almuslim (Unimus FC) Peusangan, Bireuen, sore kemarin, kembali digenjot di lapangan Sarah Kubu, Peusangan Siblah Krueng. Mereka akan dipersiapkan menghadapi Liga Pendidikan Indonesia (LPI) tingkat Perguruan Tinggi Nasional di Jakarta Oktober mendatang.

Sebanyak 24 pemain Unimus hadir dalam latihan perdana kemarin. Martunis dkk langsung ditangani Mulya Saputra dan Samsul Bahri Jangka. Latihan yang berlangsung dalam hujan gerimis petang kemarin turut disaksikan manajer Unimus FC, Zulkifli SKom. Ibnu Hasyir, Syahram, dan Ismail tampak cukup bersemangat dan disiplin. Betapa tidak, jadwal latihan yang dimulai pukul 17.00 WIB, Wahed Wahyu cs sudah hadir ke lapangan 30 menit sebelum latihan dimulai. Hanya saja hujan yang mengguyur lapangan pertandingan, terpaksa latihan ditunda beberapa menit menunggu hujan reda.

Latihan perdana kemarin diawali dengan lari-lari kecil dan senam ringan. Mulya Saputra dan Samsul Bahri juga menerapkan tehnik mengolah si kulit bundar dengan memperagakan operan pendek yang akurat dan tepat sasaran. “Latihan perdana hari ini tidak kita fokuskan pada latihan fisik, tetapi anak-anak kita terapkan cara mengolah bola dan mengoper bola,” kata Mulya singkat.

Manajer Unimus FC, Zulkifli menambahkan, dari awal dirinya sudah mengintruksikan kepada seluruh pemain untuk disiplin dan semangat. Karena persiapan tim harus dipersiapkan sematang mungkin. Supaya harapan untuk bisa membawa pulang Piala Presiden RI ke Aceh tahun ini dapat tercapai.  

“Kompetisi LPI tingkat Perguruan Tinggi se-Indonesia tahun ini lawan-lawannya cukup berat, karena itu anak-anak tidak boleh main-main, apalagi pak Rektor Almuslim Amiruddin Idris sudah memesan kepada kita semua supaya anak-anak berlatih dengan serius, gigih, dan bersemangat, serta harus kompak,” tegas Zulkifli.

Ditambahkannya, selama TC penuh seluruh pemain akan masuk asrama mahasiswa Unimuis, agar mereka bisa disiplin dan dapat dijaga kekompakannya. “Mulai hari ini (kemarin-red) anak-anak sudah tinggal di mes, jadi tak ada lagi yang pulang ke rumah meskipun tempat tinggalnya dekat dengan asrama,” pungkas Kabag Humas dan Kemahasiswaan Universitas Almuslim.(c38)