Penembakan di Aceh
Penembakan di Aceh Terkait Pilkada
Rangkaian penembakan di Aceh yang melibatkan Jamaluddin alias Dugok merupakan delik politik dan bersifat pidana biasa yang terkait

Rapat-rapat membahas rencana penembakan itu, antara lain, berlangsung di rumah Sulaiman (Ulee Bara). Sulaiman sendiri urung pergi ke perkebunan untuk mengeksekusi, karena mendadak sakit.
Peran lain yang dimainkan Sulaiman adalah mengantarkan Usria dan rombongan pimpinan Ayah Banta sampai ke Beureuneuen dengan tujuan ke Banda Aceh untuk melakukan serangkaian kekacauan, termasuk rencana pembunuhan Gubernur Irwandi Yusuf. Dari Beureuneuen, Sulaiman kembali ke Lhokseumawe, karena ibunya sakit.
Jaksa menerangkan, Usria bukan eksekutor pada peristiwa PT Satya Agung. “Ia yang menyetir mobil dan mendrop kawan-kawannya di lokasi perkebunan,” kata Jaksa Suroyo. (fik)
Ayah Banta Urung Disidang
Rencana pengadilan Fikram bin Hasbi alias Ayah Banta yang diduga menjadi otak pelaku penembakan warga Jawa di Aceh para akhir tahun 2011, batal dilaksanakan Senin (24/9) kemarin di Pengadilan Negeri Jakarata Pusat.
Penyebabnya, Ketua Majelis Hakim, Ahmad Rivai SH berhalangan hadir, karena anggota keluarganya meninggal dunia. Sidang akhirnya ditunda Senin pekan depan.
Padahal, Ayah Banta selaku calon terdakwa sudah tiba di pengadilan tersebut dengan pengawalan ketat aparat kepolisian bersenjata. Ayah Banta tiba sekitar pukul 10.00 WIB mengenakan pakaian tahanan warna oranye dan topi haji warna putih.(fik)