Liputan Haji 2012
JCH Dilarang Merokok di Bandara King Abdul Azis
Pemerintah Arab Saudi melarang Jamaah Calon Haji (JCH) merokok di Bandara King Abdul Azis, Jeddah. Edaran dikirim oleh otoritas
Informasi yang diperoleh Serambi, Kepala Bidang Haji Kanwil Kemenag Aceh, H Daud Pakeh melaporkan adanya surat edaran larangan merokok di Bandara King Abdul Azis, pada rapat evaluasi panitia haji, Rabu (26/9) malam. “Kakanwil merespon surat edaran tersebut dan langsung minta petugas menyampaikan pada jamaah,” ujar seorang panitia haji. Kakanwil Kemenag Aceh, Drs H Ibnu Sa’dan MPd sesaat akan menghadiri pelepasan JCH kloter 8, Kamis (27/9), membenarkan adanya edaran tersebut. Larangan merokok bukan hanya untuk JCH asal Aceh, tetapi berlaku untuk semua JCH di seluruh dunia. “Khusus bagi JCH yang sudah di asrama haji diingatkan untuk tidak merokok di tempat-tempat tertentu di Arab Saudi, termasuk di bandara,” katanya.
Pelepasan JCH kloter 8 (Lhokseumawe, Banda Aceh, dan Aceh Utara), kemarin, dilakukan oleh Sekdako Lhokseumawe, H Dasni Yuzar SH. Dalam kesempatan ini, ia mengatakan bahwa daftar tunggu jamaah haji Aceh sudah mencapai 48.457 orang, yang berarti harus menunggu berangkat 10-12 tahun lagi.
“Karena itu, kami atas nama Pemerintah Kota Lhokseumawe melalui Kanwil Kemenag Aceh dan Menteri Agama RI berharap agar pemerintah pusat mengirim surat ke pemerintah Arab Saudi untuk menambah kuota haji Aceh hingga angka 5.000 orang lebih,” pinta Dasni.
Anggota DPRK Lhokseumawe, Yusuf A Samad dan tokoh masyarakat Hagu Teungeh, Kecamatan Banda Sakti, Idrus Bantasyam sepakat dengan permintaan agar kuota haji Aceh ditambah, mengingat minat masyarakat Aceh untuk menunaikan Rukun Islam ke-5 itu cukup tinggi. “Saya sudah lama menunggu, dan baru sekarang dapat giliran berangkat,” ujarnya.
JCH kloter 8 ini, satu orang menunda keberangkatan yaitu Zakiah binti HM Hasan S (Lhokseumawe). Dalam laporan yang disampaikan panitia haji disebutkan bahwa JCH ini menunda berangkat karena suaminya sakit.
Secara terpisah, Koordinator Humas Haji Embarkasi Banda Aceh, Darwin SE melaporkan, jadwal berangkat JCH kloter 8 pada Jumat (28/9) yang sedianya pukul 07.00 WIB diundur menjadi pukul 11.00 WIB. Petugas yang akan mendampingi JCH kloter ini adalah, Drs Taufiq Abdullah Ali (Ketua) Zakaria Bin Cut Ahmad (TPIHI), dr Emiralda Binti Zein Hasjmy (petugas kesehatan), Rahmadi Nurdin Syafie (kesehatan) dan Misbahul Jannad Musli (kesehatan).
Kemarin, pesawat Air Bus 330-200 Garuda yang membawa 320 JCH kloter 7 asal Aceh Barat, dan Aceh Selatan berangkat ke Arab Saudi melalui Bandara SIM, Blang Bintang, pada Kamis (27/9) pukul 10.30 WIB. JCH dilepas oleh Pj Bupati Aceh Barat, Ridwan Hasan, di Asrama Haji Banda Aceh. Petugas yang mendampingi JCH adalah, Jakfar Abdul Rasyid Saad (Ketua) Arijal Sulaiman (TPIHI) dr Teuku Fadlian Syah (medis) Armiadi Abdul Rahman (medis) dan Praju Susiana Marga (medis).
Sementara itu, petugas medis yang tergabung dalam kloter 1, dr Nungki, dari Arab Saudi melaporkan kepada panitia haji Banda Aceh bahwa ada jamaah yang berkunjung ke poliklinik karena batuk, nyeri tenggorokan. Jamaah yang sebelumnya berobat karena batuk sudah mulai membaik, dan yang menderita hipertensi sudah terkontrol dengan baik.
Petugas medis lainnya dari kloter 4, dr Amaliah, melaporkan pula bahwa seorang JCH Pidie Jaya bernama Nuraini Daud, yang sempat dirawat di BPHI Madinah, Arab Saudi, kondisinya sudah membaik dan sudah kembali ke hotel.
Para JCH Aceh yang sudah tiba di Madinah, dilaporkan terus melakukan rutinitas shalat sunat Arbain, serta ziarah. Bagi JCH yang risiko tinggi (Risti) tidak ikut dan tinggal di hotel.
Data dari panitia haji Embarkasi Banda Aceh, jumlah tamu Allah asal Aceh yang sudah berada di Madinah sebanyak 2.264 orang yang terdiri dari kloter 1-7. Mereka terdiri dari 916 laki-laki dan 1.348 perempuan. Masih tersisa tersisa lima kloter lagi yang akan berangkat ke tanah suci Mekkah yaitu kloter 8,9.10,11, dan 12.(swa/aceh kemenag.go.id)