Liputan Haji 2012
Seorang JCH Aceh Wafat di Mekkah
Seorang jamaah calon haji (JCH) Aceh, Samiah binti Hakim Desky yang bergabung dalam Kloter 3 asal Tarutung Pedi, Babussalam
BANDA ACEH – Seorang jamaah calon haji (JCH) Aceh, Samiah binti Hakim Desky yang bergabung dalam Kloter 3 asal Tarutung Pedi, Babussalam, Aceh Tenggara meninggal dunia di Mekkah, sekitar pukul 20.00 Waktu Arab Saudi (WAS), Jumat 5 Oktober 2012. Sebelum mengembuskan napas terakhir, Samiah sempat dirawat selama tujuh hari di Madinah.
Kepala Kantor Kementerian Agama Aceh, Drs H Ibnu Sa’dan kepada Serambi, Sabtu (6/10) mengatakan, laporan meninggalnya Samiah binti Hakim Desky diterima dari Nawawi selaku Ketua Kloter 3. Laporan itu menyebutkan, Samiah asal Aceh Tenggara meninggal dunia di BPHI Mekkah sekira pukul 20.00 WAS. Menurut informasi, jenazah Samiah dikebumikan di Ma’la.
Samiah binti Hakim Desky merupakan JCH Kloter 3 yang tercatat dalam daftar berangkat nomor 178 dan paspor nomor A.2733442. Samiah melaksanakan ibadah haji bersama suaminya, Djamidin bin Jatun Selian (72).
Dokter Kloter 3, dr Leni Afriani menginformasikan, Samiah sudah lemas sejak pertama tiba di Madinah. “Tidak sanggup beraktivitas, nafsu makan menurun dan selalu minta pulang kampung,” ungkap dr Leni.
Selama dua hari di Maktab Madinah, untuk mandi, makan, dan minum dibantu oleh petugas. Pada hari ketiga, kondisi Samiah tidak memungkinkan lagi dirawat di hotel sehingga pada 26 September 2012 dirujuk untuk pemeriksaan lebih lanjut ke BPHI melalui sektor. “Samiah dirawat di BPHI Madinah selama tujuh hari. Pada hari ke-8, perempuan tua itu dievakuasi ke BPHI Mekkah. Setibanya di BPHI kondisi beliau masih stabil, namun setelah magrib mendadak drop dan akhirnya sekitar pukul 20.15 WAS meninggal dunia. “Penyebab meninggal karena akut pulmonary embolism dengan gagal jantung kronis,” lapor Leni.
Kondisi suami almarhumah Samiah, Djamidin bin Djatun Selian sangat memprihatinkan. Menurut petugas medis dari Mekkah, Djamidin sudah tiga hari tidak bertemu istrinya. Ia tidak mau makan dan tidak bisa merawat diri sendiri. Semua kebutuhan sehari-hari dibantu petugas termasuk disuapi makan dan minuman. Begitu pun untuk mandi, harus dibantu petugas. Djamidin menangis meminta dipertemukan dengan sang istri. Setelah medapat informasi bahwa Samiah sudah tiba di BPHI Mekkah, Djamidin dijemput petugas dengan mobil ambulans sektor dibawa konsultasi ke spesialis di BPHI sekalian untuk dipertemukan dengan istrinya yang sedang kritis. “Djamidin hanya sempat melihat istrinya sesaat setelah dinyatakan meninggal oleh dokter BPHI. Djamidin tampak sangat terpukul dan terus meratapi kematian istrinya,” lapor dr Leni.
Dokter Kloter 8, dr Emiralda melaporkan, Ilyas Syik Mahmud asal Matangkuli, Aceh Utara, salah satu korban lompat dari bus kondisinya sudah sadar. Ilyas sempat dirawat beberapa hari di RS King Fadh Arab Saudi. “Kami dapat info terbaru dari sektor 1 bahwa sejak subuh tadi beliau sudah sadar dan sudah dipindahkan ke ruang rawat inap. Sudah dapat dibezuk oleh keluarga,” lapor Emiralda, Sabtu kemarin.
Laporan lain diterima Serambi dari Akli Zikrullah dari Kloter 10 melalui fasilitas Blackberry Massangger (BBM). Akli melaporkan, Jumat (5/10) malam, seorang JCH Kloter 10, Yahya bin Hasan asal Gampong Tualang, Kecamatan Peureulak, Aceh Timur dirujuk ke PPHI di Madinah karena menderita sakit jantung. Belum ada laporan lebih lanjut bagaimana kondisi Yahya.
Berikutnya, seorang JCH Kloter 5 asal Blangbintang, Aceh Besar, Fatimah binti Marhaban Muhammad (72), hingga Sabtu (6/10) masih menjalani perawatan di BPHI Mekkah. Fatimah dirawat setiba di Mekkah sejak Kamis (4/10) sore. “Beliau (Fatimah) masih dalam perawatan di BPHI Mekkah,” lapor dr Arifatul Khorida kepada Serambi, Sabtu (6/10) sore WIB atau Sabtu siang WAS.
Fatimah binti Marhaban Muhammad yang tercatat pada manifes 297 dirawat karena sesak dan nyeri dada. “Kemungkinan yang bersangkutan terlalu kelelahan selama di Madinah,” lapor dr Arifatul.
Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia (TPIHI) Kloter 5, Khalid Wardana kepada Serambi, Sabtu (6/10) sore melaporkan, JCH Kloter 5 seluruhnya dari Aceh Besar pada Sabtu malam melakukan umrah sunat dengan mengambil miqat di Tan Im. Lalu, Minggu (7/10) hari ini, JCH Kloter 5 akan mendapatkan dana Baitul Asyi yang dibagikan di lokasi pemondokan jamaah.(swa/nun/aceh kemenag.go.id)