Liputan Haji 2012
JCH Santap Mi Bakso di Madinah
Jamaah Calon Haji (JCH) Kloter 12 asal Aceh yang masih berada di Madinah menyempatkan diri menyantap mi bakso
MADINAH - Jamaah Calon Haji (JCH) Kloter 12 asal Aceh yang masih berada di Madinah menyempatkan diri menyantap mi bakso. Makanan ini menjadi “kompensasi” bagi jamaah yang menginginkan mi aceh, tapi tidak dijual di Madinah.
Petugas Haji Kloter 12, Juniazi SAg MPd, Rabu (10/10) melaporkan, mi bakso tersebut boleh dikata sebagai makanan pelepas rindu JCH terhadap masakan Indonesia, saat berada di Madinah.
Mi bakso yang “diserbu” JCH Kloter 12 adalah bakso si Doel Kerawang yang terletak di Hotel Andalus, persi di belakang Masjid Nabawi. “Alhamdulillah, tahun ini jamaah mendapat jatah makan dua kali dalam sehari ditambah pagi minum teh, kopi, dan sarapan roti,” ujar Juniazi.
Namun, yang namanya orang Aceh dan orang Indonesia umumnya, kata Juniazi, makan pagi haruslah nasi. “Sebagian jamaah mencari nasi pagi yang harganya 3 rial atau sekitar Rp 10.000/bungkus. Ya, lumayanlah. Bisa makan pagi dengan nasi khas kita,” lapor Juniazi.
Hingga saat ini, 11 kloter JCH Aceh yang sudah berada di Mekkah. Kloter 12 yang JCH-nya lansia dari 23 kabupaten dan kota di Aceh, akan diberangkatkan ke Mekkah pada Kamis (11/11).
Menurut Juniazi, ada dua JCH Aceh yang sampai Rabu (10/10) masih dirawat di Madinah, yaitu Muhammad Udin bin Jawa (80) dari Kloter 10 asal Rantau Aceh Tamiang. Ia sejak Minggu (8/10) dirawat di BPHI Madinah, karena sakit pada saluran napasnya. Kemudian Lapian Inem Adun (82) JCH dari kloter 9. Ia sejak Minggu (7/10) dirawat di RS King Fadh Madinah, karena sesak napas.
Kemudian dari Kloter 8 yang sudah berada di Mekkah diperoleh informasi bahwa satu JCH pada Selasa (9/10) dirujuk ke BPHI Mekkah karena depresi. “Jamaah Kloter 8 kemarin sore dirujuk ke BPHI Mekkah dengan diagnosa depresi atas nama Nurhafifah M Amin (51) asal Pusong Baru, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe,” ujar dr Emiralda dari Kloter 8.
Kemudian JCH Kloter 11 satu orang sakit dan masih berada di Madinah bernama Nurhayati binti Samidan Abdullah dari Krueng Sabe, Aceh Jaya, akibat menderita asma.
Kemudian JCH Kloter 2 dilaporkan masih sakit dan sedang dirawat di BPHI. Mereka adalah M Isa Abdullah (58), Umar bin Gadeng (67), dan Cut Ainiyah (61).
Ketua Kloter 8 Drs Taufik Abdullah melaporkan, JCH ditempatkan di Bakhutmah serta mendapat pemondokan yang sangat bagus. Bahkan, ada keinginan ketua sektor tempat tersebut diusulkan jadi kantor sektor 11.
Menurut Taufik, JCH Aceh di Mekkah banyak mengejar kegiatan sunat (umrah sunat), sementara kondisi kesehatan jamaah umumnya mulai menurun. Kondisi ini, sangat dikhawatirkan pada saat jamaah bergerak ke Armina (wajib dan rukun haji), justru terjadi kendala.
Kakankemenag Lhokseumawe ini berharap jamaah Aceh tidak terkendala, sehingga bisa melaksanakan wajib dan rukun haji secara sempurna dan memperoleh haji mabrur.
Sementara itu, Kloter 9 tiba di Mekkah pada Selasa (9/10) sekitar pukul 06.00 WAS. Setelah menempati pemondokan di Wilayah Mahbas Jin, JCH usai shalat Isya menuju Masjidil Haram untuk melakukan tawaf umrah, sai, dan potong rambut. Kemudian pada Rabu (10/10) sekitar pukul 8 WAS JCH Kloter 9 itu sudah menerima uang kompensasi penginapan dari Pengurus Baitul Asyi. (swa/aceh kemenag go.id)