WH dan PM Dilempari Botol Miras
Upaya tim terpadu untuk membubarkan pertujukan keyboard (kibor) di Gampong Alue Merbau, Kecamatan Langsa Timur, Sabtu (20/10) malam

Kepala DSI Langsa, Drs H Ibrahim Latif MM, kepada Serambi mengatakan, pembubaran hiburan kibor di Gampong Alue Meureubo, Kecamatan Langsa Timur, oleh tim antimaksiat itu berlangsung rusuh.
Menurutnya, penonton kibor yang terdiri atas pria dan wanita yang diduga dalam keadaan mabuk berat, menyerang tim antimaksiat WH dan POM, termasuk dirinya. “Mereka melemparkan botol miras dan batu kea rah kami, sehingga seorang personel WH, Edi Putra (25), bocor kepalanya. Malam itu juga korban dilarikan ke IGD RSU Langsa,” ujar Ibrahim Latif.
Ia menilai, pertujukan kibor itu berlangsung tanpa mengindahkan adat dan tata krama setempat. Selain berlangsung hingga pukul 24.00 WIB, biduanita kibor itu memakai pakaian seksi bak penari ular. Pangkal pahanya nyaris kelihatan oleh hampir seribuan penonton. Di depan penonton yang juga terdiri atas anak-anak, biduanita itu terus bergoyang vulgar dan berpegangan tangan dengan penyanyi pria.
“Ketika keyboard telah berhasil kita bubarkan dan si biduanita telah turun dari panggung, lalu Kadis Syariat Islam, WH, dan POM langsung dikepung dan dilempar dengan botol miras, batu, dan benda keras lainnya. Bahkan kami terus dikejar oleh ratusan orang yang sudah mabuk berat itu. Rata-rata kepala anggota WH terkena lemparan batu, termasuk kepala saya dan seorang anggota POM, Letda Bambang HP,” katanya.
Dia tambahkan, anggota WH terus dikejar sampai ke Kompleks MUQ Langsa di Gampong Alue Pineung. Untungnya mobil patroli WH berhasil diselamatkan dari amukan para pemuda yang sedang bertindak anarkis.
“Kami sempat terkurung di MUQ Langsa hingga pukul 02.00 WIB Minggu dan akhirnya berhasil ke luar setelah dijemput dan dikawal anggota Polres Langsa,” ujar Ibrahim Latif.(c42)
Usut Insiden Itu
WAKIL Wali Kota Langsa, Drs Marzuki Hamid MM, ketika dimintai Serambi tanggapannya kemarin sore menyatakan sangat mengecam tindakan yang dilakukan sekelompok orang terhadap tim antimaksiat Dinas Syariat Islam (DSI) Langsa, di Gampong Alue Merbau, Sabtu (20/10) malam.
Marzuki Hamid menegaskan, tindakan pelemparan terhadap tim terpadu yang sedang menegakkan aturan dengan menggunakan batu, botol minuman keras, dan benda keras lainnya, tidak bisa ditolerir. Pihaknya berharap aparat berwajib mengusut insiden tersebut. Ia juga menginstruksikan jajaran DSI dan WH untuk terus melakukan penertiban terhadap tindakan-tindakan yang dilarang dalam penegakan syariat Islam di Aceh.
Wakil Wali Kota juga menyatakan, Pemko Langsa tidak akan berdiam diri dan akan mengambil langkah tegas dalam rangka mewujudkan penegakan hukum Allah Swt di Langsa. “Kita tidak akan mundur sejengkal pun untuk mewujudkan Kota Langsa yang Islami. Pihak mana pun yang tidak mendukung penerapan syariat Islam di daerah ini, berarti menentang pemerintah. Acara hiburan malam tidak dibenarkan lagi di wilayah hukum Langsa, karena lebih besar mudharat daripada manfaatnya, karena berpeluang memunculkan perbuatan maksiat,” ujarnya.(c42)
Polisi Pasti Mengusut
KAPOLRES Langsa, AKBP Hariadi SH SIK, kepada Serambi, Minggu (21/10) mengatakan, secara resmi Dinas Syaiat Islam (DSI) belum melaporkan kasus pelemparan tersebut ke Polres setempat. Namun, secara lisan Kepala DSI, Drs H Ibrahim Latif, telah memberi tahu langsung saat menghubunginya via telepon sore kemarin.
Kapolres juga menyatakan, pihaknya akan mengusut dan menindaklanjuti insiden pelemparan terhadap anggota tim terpadu penegakan Syariat Islam di Gampong Alue Merbau, Kecamatan Langsa Timur, Sabtu malam lalu.
Prinsipnya, kata AKBP Hariadi, Polres Langsa mendukung penegakan syariat Islam di Kota Langsa ini dan polisi selalu mem-backup setiap kegiatan DSI dan WH terkait langkah-langkah penegakan syariat. “Koordinasi dan kerja sama ini tetap kita lakukan dan selama ini hal tersebut terus berjalan dengan pihak terkait dalam rangka membantu sepenuhnya Pemko Langsa menciptakan Langsa yang Islami,” imbuh AKBP Hariadi.(c42)
Ulama Mengutuk
KETUA Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Kota Langsa Tgk H Hasan Kasim, mengutuk keras tindakan pelemparan terhadap tim penegakan Syariat Islam saat pembubaran acara hiburan keyboard di Gampong Alue Merbau, Sabtu malam.
Tgk Hasan menyatakan, tindakan anarkis tersebut sangat mengganggu jalannya penerapan SI di daerah ini. “Ini harus mendapat langkah tegas dari pihak berwajib, agar pelaku dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya,” tegas Tgk Hasan.
MPU Langsa juga menyerukan seluruh masyarakat Kota Langsa untuk terus mendukung dan memberikan dorongan semangat terhadap langkah-langkah penerapan SI yang dilakukan Pemko Langsa. “DSI dan WH jangan pernah mundur dan gentar terhadap segala rintangan dan halangan yang terjadi di Lapangan, karena itu tidak lain adalah sebuah ujian dari Allah SWT yang pastinya dapat dilalui dengan baik,” ujarnya.