LIBaS
Jurus AIDA
PASTI Anda sudah memiliki barang-barang berikut ini: smartphone Iphone, Samsung, Blackberry; Laptop merk Acer, Toshiba, HP
PASTI Anda sudah memiliki barang-barang berikut ini: smartphone Iphone, Samsung, Blackberry; Laptop merk Acer, Toshiba, HP; Mobil merk Kijang Avanza, Nissan Terrano, Mercedes; Tas merk Louis Vuitton, Hermes,Furla.
Apa alasannya memilih produk-produk tersebut? Bisa jadi merk tersebut dipilih karena kebetulan, tapi kemungkinan besar karena Anda memang sudah benar-benar jatuh cinta pada produk tersebut, bahkan seolah-olah produk itulah satu-satunya “jodoh” bagi Anda. Ini tidak heran, karena tim ahli dari perusahaan-perusahaan tersebut sudah menurunkan jurus ampuh dengan memperhatikan unsur-unsur yang dikenal sebagai AIDA. AIDA yang dimaksud tentu saja bukan nama janda cantik namun singkatan dari awareness (attract), interest, desire dan action.
Sebagai contoh, dengan AIDA, iphone 5 berhasil membukukan rekor penjualan HP di tahun 2012. Jauh-jauh sebelum diluncurkan di pasaran, publik sudah tersita perhatiannya (awareness) akan rencana peluncuran iphone 5. Publik bertanya-tanya,”Produk macam APA lagi yang akan dikeluarkan oleh Apple?”. Selanjutnya, publikasi tentang spesifikasi iPhone 5 dan ulasan-ulasan yang kemudian bermunculan, menimbulkan ketertarikan (interest) publik sehingga menimbulkan kepenasaran,”MENGAPA harus memilih produk ini dan bukan yang lainnya?” Hal-hal itu, tentu saja kemudian menimbulkan hasrat atau keinginan yang kuat (desire) untuk memiliki, sehingga aksi membeli (action) tinggal menunggu adanya kesempatan dan uang. Hasilnya luar biasa. Pada peluncuran perdana iphone 5 di 9 negara, para calon pembeli rela antri 17 jam, bahkan di Amerika, rela menginap untuk mendapatkan iphone 5.
Dengan rumusan AIDA, konsumen tidak langsung ditodong dengan “action” misalnya penawaran pembelian, namun ada tahapan aware-interest-desire terlebih dahulu. Ini pun dicontohkan dalam Al-Qur’an, di mana pada beberapa surat dalam al-Qur’an diawali dengan pernyataan-pernyataan yang menggugah dan menarik perhatian (aware), misalnya dengan adanya sumpah terhadap waktu, bahkan dengan susunan huruf yang menggugah seperti pada surat Yaasin.
Dengan rumusan AIDA, kita menguasai emosional calon pembeli. Emosi lebih dominan untuk menentukan suatu barang dibeli atau tidak dibandingkan dengan logika.
Dengan AIDA, maka produk kita tidak hanya diminati namun menjadi prioritas untuk dibeli. Bila pembaca memiliki bisnis atau akan memulai suatu bisnis, maka terapkanlah AIDA, “insya Allah apa yang Anda sentuh akan menjadi emas.”