LIBaS
Limit
ALKISAH pada suatu hari, ada seekor serigala masuk ke dalam kebun anggur yang sudah ranum
Namun karena serigala ditakdirkan tidak bisa memanjat, ia hanya bisa melompat. Serigala itu berkali-kali melompat, namun anggur yang diincarnya, tidak bisa juga diraihnya. Demikianlah ia lakukan berkalikali, namun tidak berhasil juga.
Akhirnya, serigala berkata dalam hatinya, anggur itu pahit, meskipun ia belum pernah mencicipi buah anggur itu. Kepada
setiap yang dijumpainya, serigala itu akan berkata bahwa anggur di kebun itu pahit.
Bagi yang tidak pernah merasakan anggur itu, akan percaya bahwa anggur itu pahit, namun bagi yang pernah memakan anggur tersebut, maka akan menertawakan perkataan serigala tersebut.
Cerita di atas, bila dianalogikan kepada manusia, adalah gambaran orang yang ketika keinginannya tidak bisa dicapai, sering mencaricari alasan untuk pembenar kegagalannya. Ketika gagal dalam berbisnis, maka dikatakannya
bahwa bisnis itu buruk.
Ia menganggap bahwa ikhtiarnya sudah maksimal, sudah sampai pada limitnya, sehingga potensi untuk sukses sudah tidak ada lagi. Padahal potensi yang dimiliki seseorang, tidak ada batasnya. Tidak ada yang bisa membatasi potensi seseorang, hanya dirinyalah yang sering membatasi potensi yang dimilikinya.
Pembaca setia LIBaS, bila kita menganggap apa yang sudah kita lakukan adalah merupakan batas kemampuan kita, itu artinya kita menegasikan anugrah yang diberikan Allah SWT.
Seolah-olah hanya itulah yang Allah berikan kepada kita. Bila kita karena kegagalan yang kita alami sekarang, lalu ikhtiar kita hentikan, berarti kita mengalami miopi, karena bila kita melihat beberapa waktu lagi ke depan, kesuksesan masih akan bisa diraih.
Oleh karena itu, kenapa kita berhenti berkarya dan mengejar prestasi? Bill Gates yang terkaya di dunia saja, hingga saat ini tidak pernah berhenti bekerja dan berinovasi untuk usahanya.
Mengapa kita yang tidak sekaya dan sehebat Bill Gates malah santai-santai saja? Ayat di atas menegaskan, bahwa bila sudah selesai mengerjakan suatu pekerjaan, bukan berarti kita sudah mencapi limit untuk kemudian santai-santai saja, namun harus dilanjutkan dengan pekerjaan berikutnya secara sungguh-sungguh.