Labi-Labi 'Pindah' Terminal
Para sopir angkutan umum/labi-labi di Kota Banda Aceh, akhir-akhir ini memilih mangkal di Jalan Diponegoro (pusat kota), meski membuat
BANDA ACEH - Para sopir angkutan umum/labi-labi di Kota Banda Aceh, akhir-akhir ini memilih mangkal di Jalan Diponegoro (pusat kota), meski membuat lalu lintas di kawasan tersebut semrawut. Sebagian besar sopir labi-labi mengaku sama sekali tak mendapat penumpang jika mangkal di Terminal Keudah di Jalan Cut Meutia.
Menurut sejumlah sopir, lokasi Terminal Keudah yang jauh dari pusat perbelanjaan membuat mereka memilih ‘parkir’ di Jalan Diponegoro. Seorang sopir, Usman kepada Serambi mengatakan, penumpang lebih mudah ditemui di jalan itu daripada di Terminal Keudah.
“Meski tidak banyak, tapi ada penumpangnya. Dibandingkan di Terminal Keudah yang sama sekali tak ada penumpang,” ujar Usman kepada Serambi, baru-baru ini. Usman bersama sejumlah teman-teman seprofesinya berpendapat, pembangunan Terminal Keudah mubazir karena tak ada penumpang di terminal itu.
Secara terpisah, hal tersebut dibenarkan Syarifuddin, sopir labi-labi lainnya yang tetap menunggu penumpang di Terminal Keudah. Ia mengatakan sejak pasar sayur dipindahkan ke Peunayong, labi-labi sepi penumpang. Sebelumnya, meski tak banyak, tapi penumpang selalu ada seperti para penjual sayur.
Syarifuddin didampingi temannya, Marhaban, mengaku tetap memilih menunggu penumpang di Terminal Keudah, daripada harus berurusan dengan petugas Dinas Perhubungan jika sewaktu-waktu mereka melakukan razia. “Daripada dirazia, lebih baik di sini walaupun pendapatan kami sangat minim,” kata Syarifuddin.
Marhaban menambahkan, umumnya labi-labi itu adalah sewaan. Sehari mereka sewa dengan harga Rp 50 ribu. “Kami wajib setor 50 ribu rupiah walaupun pendapatan kami tidak sebanyak itu. Sekarang penumpang susah kami dapat,” tambah Marhaban.
Berdasarkan amatan Serambi, terminal yang berdiri di lahan yang cukup luas itu, sangat sepi. Tak banyak warga atau penumpang yang menggunakan jasa labib-labi. Para sopir labi-labi harus menunggu satu jam bahkan lebih untuk mendapatkan penumpang. Itupun hanya ada beberapa orang.(m)
Minta Dibangun Pasar Pagi
PARA sopir labi-labi meminta Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh, agar di Terminal Keudah itu dibangun pasar pagi. Dengan begitu, mereka bisa kembali mendapatkan penumpang yang berbelanja sayur maupun warga yang membeli sayur, serta penumpang lainnya.
Sementara Sekretaris Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika (Dishubkominfo) Banda Aceh, Ridwan kepada Serambi, Rabu (23/1), menyatakan, pihaknya mendukung jika dibangun pasar sayur atau pusat perbelanjaan di Terminal Keudah. “Tapi, itu bukan wewenang kami. Ada instansi lain yang berwenang terkait pusat perbelanjaan,” ujar Ridwan.(m)