LPIS Restui Tunas Bangsa
Kabar gembira bagi masyarakat Kota Lhokseumawe serta khususnya Pase Mania (PasMan) menjelang bergulirnya Liga Prima

LHOKSEUMAWE – Kabar gembira bagi masyarakat Kota Lhokseumawe serta khususnya Pase Mania (PasMan) menjelang bergulirnya Liga Prima Indonesia (IPL) musim 2013-2014. Pasalnya, PT Liga Prima Indonesia Sportindo (PT LPIS) selaku regulator kompetisi merestui Stadion Tunas Bangsa untuk kandang PSLS Lhokseumawe.
Persetujuan untuk menggelar pertandingan di stadion berkapasitas 20 ribu penonton, menyusul tuntasnya rehab total terhadap venues milik Laskar Pase--julukan PSLS--. “Dalam workshop yang saya ikuti hari ini (kemarin-red), saya melaporkan kesiapan rehab stadion pada PT LPIS. Hingga diputuskan langsung kalau Stadion Tunas Bangsa sudah bisa dijadikan markas PSLS,” lapor Manajer PSLS, Syafruddin, Rabu (13/2).
Sebagaimana diketahui, tim verifikasi LPIS datang ke Lhokseumawe dengan menemukan sejumlah item di stadion rusak. Hingga tak layak untuk dilakukan laga kandang. Bila PSLS tetap menginginkan tarung kandang tetap di Stadion Tunas Bangsa, maka pihak PT LPIS terpaksa merekomendasi untuk perbaikan pagar pembatas, tribun tertutup, lapangan, ruang media, ruang ganti, dan sejumlah item lainnya.
Didasari rekomendasi tersebut, dengan dana Rp 1 milyar, pengurus PSLS mulai direhap sejak tiga pekan lalu. Kini item terpenting telah rampung dikerjakan diantaranya pintu masuk pemain, dan penonton telah dipisahkan, pagar pembatas sudah ditinggikan, tribun sudah diperbaiki, termasuk ruang ganti pemain, media dan lainnya.
Menurutnya, dalam workshop tersebut, awalnya dipaparkan berbagai mekanisme harus dilalui sebuah tim dalam menggelar laga kandang termasuk peran dari perangkat tim. Khusus untuk PSLS, selain masalah stadion juga dilakukan tes wawancara terhadap dirinya. “Sebagai manajer baru baru, saya pun dites berbagai pengetahuan tentang sepakbola selama satu jam setengah. Alhamdulillah, saya pun lolos. Kini saya telah mendapatkan sertifikat dari PT LPIS sebagai manajer PSLS,” ungkap Pak Din sapaan akrab Syafruddin.
Selain itu, Pak Din menginformasikan, mereka harus segera melakukan pendaftaran nama pemain sebelum memulai laga perdana. Sesuai dengan jadwal, Nanda Lubis cs akan tandang menghadapi tuan rumah Persiraja di Banda Aceh, Selasa (26/2) mendatang. “Batas waktu terakhir untuk mendaftar 15 Februari ini, meski mungkin bisa saja terlambat satu atau dua hari,” demikian Pak Din.(bah)
Berkapasitas 20.000 Penonton
STADION Tunas Bangsa dibangun tahun 1996 oleh Bupati Aceh Utara ketika itu, Karimuddin Hasbullah, di kawasan reklamasi Pusong tepatnya di Desa Mon Geudong, Kecamatan Banda Sakti, Lhokseumawe, (sebelum pemekaran Lhokseumawe, dan Bireuen dari Aceh Utara).
Luas areal stadion tersebut mencapai 3 hektare lebih, dan mampu menampung sekitar 20.000 penonton. Kemudian, setelah proses pembangunan stadion tersebut, pada tahun 2004, Bupati Aceh Utara ketika itu Tarmizi A Karim meresmikan pemakaian stadion.
Kemudian, setelah pemekaran Lhokseumawe, stadion tersebut diizinkan dikelola tim PSLS Lhokseumawe. Namun, selama ini, stadion itu juga digunakan oleh tim-tim sepakbola dalam kabupaten Aceh Utara ketika ada kompetisi seperti Aceh Utara FC, Persip Pase, dan PSAU.(c37)
Pemain belum Lengkap
BATAS waktu pendaftaran pemain tinggal hitung hari saja. Tentunya PSLS harus segera bisa memberikan pilihan terhadap satu striker asing. Di mana saat ini belum jelas siapa yang akan dikontrak.
Plt Sekretaris Umum PSLS, Samsul Bahri menjelaskan, kalau pasca dipulangkan Machia Malock, masih belum juga bisa dipastikan siapa yang akan direkrut. “Untuk Marwan Sayedeh memang sudah mulai ikut latihan bersama tim. Namun begitu, kita tetap pada keputusan awal, akan menyeleksi tiga striker asing, meskipun sejauh ini belum ada nama siapa dua lagi. Tapi, dengan adanya batas wkatu pendaftaran ini, pastinya dalam dua tiga hari ini sudah harus kita putuskan siapa yang akan kita kontrak untuk striker asing,” demikian Cekgu, sapaan akrab Samsul Bahri.(bah)