Breaking News

DPRA Sorot Beasiswa

Komisi E DPRA menemukan banyak keanehan dan keganjilan dalam penyaluran beasiswa S1, S2, dan S3 kepada putra-putri Aceh

Editor: bakri

Karena itu, kata Sulaiman Abda, dalam Rapat Badan Anggaran dan Badan Musyawarah DPRA sebelum pengesahan APBA 2013 pada 1 Februari 2013 dalam Sidang paripurna DPRA, usulan anggaran beasiswa sebesar Rp 78 miliar itu ‘dibintangkan’ (ditunda sementara penggunaannya), sampai Inspektorat Aceh menyelesaikan audit penggunaan dana beasiswa 2008-2011 dan menyampaikan hasil auditnya kepada DPRA. (her)

Izhar: LPSDMA Sudah Diaudit
BANDA ACEH - Ketua Pelaksana Lembaga Peningkatan Sumber Daya Manusia (LPSDM) Aceh, Ir Izhar MM yang dikonfirmasi mengenai banyaknya keanehan, keganjilan, dan kecurigaan dalam penyaluran dana beasiswa 2008-2011 mengakui administrasi pendataan dan penyaluran beasiswa 2008-2011 memang kurang baik dan tidak teratur.

Namun, sebagai upaya untuk menindaklanjuti permintaan DPRA agar LPSDM Aceh diaudit, menurut Izhar, sembilan orang dari Inspektorat Aceh telah mengaudit badan yang dulunya bernama Komisi Beasiswa Aceh itu.

“Audit tersebut dilakukan atas perintah Gubernur Aceh, Dokter Zaini Abdullah, sehubungan dengan permintaan DPRA dan ‘dibintangkan’nya usulan anggaran beasiswa tahun ini sebesar Rp 78 miliar,” kata Izhar menjawab Serambi tadi malam.

Izhar menambahkan bahwa dirinya masuk ke Komisi Beasiswa Aceh (KBA) yang kini berganti nama menjadi LPSDM Aceh pada Juli 2011. “Jadi, kalau saya diminta menjelaskan penyaluran dana beasiswa periode 2008-2011, tidak bisa saya jelaskan secara rinci,” ujarnya menjawab Serambi tadi malam.

Hal yang kini disorot DPRA itu terjadi, menurutnya, justru pada saat Dr Qismullah Yusuf MA dan Drs Idris Ibrahim MA masing-masing menjadi Koordinator dan Wakil Koordinator Komisi Beasiswa Aceh. “Untuk lebih jelasnya, tanyakan saja kepada beliau berdua,” kata mantan kepala Biro Pembangunan Setda Aceh ini.

Izhar juga menerangkan bahwa dirinya per 31 Desember 2012 telah mengajukan surat pengunduran diri dari kepengurusan LPSDM. Tapi sampai kini, Gubernur Zaini belum mengizinkan dia mundur. Sementara, Koordinator dan Wakil Koordinator LPSDM Aceh, Qismullah dan Idris Ibrahim telah lebih dulu mengajukan mundur. Pengunduran diri mereka telah disetujui Gubernur Zaini Abdullah.

“Saya ajukan mundur karena sudah masuk masa pensiun. Kedua, sudah tidak merasa nyaman lagi bekerja di LPSDM. Hal inilah yang membuat saya minta mundur dari kepengurusan LPSDM,” ujarnya.

Menurut Izhar, sistem penjaringan calon penerima beasiswa S1, S2, dan S3 dalam dan luar negeri sejak tahun 2012 telah dilakukan dengan sistem online. Sistemnya sudah lebih baik dari sistem sebelumnya.

Jumlah mahasiswa yang telah lulus tes untuk menerima beasiswa tahun 2012 tapi belum disalurkan, kata izhar, mencapai 161 orang. Dari jumlah itu, 35 orang untuk pendidikan dokter spesialis. Kecuali itu, dalam tahun ajaran ini juga, ada beberapa mahasiswa yang telah menerima beasiswa sebelumnya, memerlukan bantuan dana studi untuk menyelesaikan studinya.

“Untuk itu, kami mengusulkan anggaran sebesar Rp 78 miliar. Anggaran itu akan digunakan untuk membayar lanjutan studi mahasiswa S1, S2, dan S3 di dalam dan luar negeri yang mau tamat, di samping untuk mahasiswa S2 dan S3 baru yang akan diberangkatkan tahun ini,” demikian Izhar.(her)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved