Warga Hajar Peracun Sapi
Dua dari lima anggota komplotan yang diduga terlibat kejahatan meracun sapi dan menyembelih bangkainya ditangkap di Gampong Raya Paya
SIGLI - Dua dari lima anggota komplotan yang diduga terlibat kejahatan meracun sapi dan menyembelih bangkainya ditangkap di Gampong Raya Paya Mesjid Bungie, Kecamatan Simpang Tiga, Pidie, Rabu (20/3) dini hari. Tiga bangkai sapi yang belum sempat disembelih ditemukan di desa tersebut beberapa saat setelah tersangka diringkus.
Temuan jejak kejahatan pembunuhan sapi dengan cara meracun dan kemudian menyembelih bangkai ternak tersebut pernah diungkap oleh aparat Polsek Darul Imarah, Aceh Besar pada 10 Februari 2013 di kawasan Lampeuneurut, Aceh Besar. “Kami menyita satu mobil Avanza beserta dua bangkai sapi yang gagal dipasarkan. Pelaku diperkirakan tujuh orang diduga berasal dari Pidie berhasil kabur dan sudah masuk daftar pencarian orang (DPO),” kata Kapolsek Darul Imarah, Iptu Machfud, waktu itu.
Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui apakah anggota komplotan yang diringkus di Pidie ada hubungan dengan yang beroperasi di Aceh Besar. “Untuk sementara ini kami belum mengetahui apakah kawanan ini ada hubungan dengan yang beraksi di Aceh Besar beberapa waktu lalu. Kita masih menelusurinya. Dalang utama kasus ini bernama Syaiful masih buron,” kata Kapolres Pidie, AKBP Dumadi SStMk kepada Serambi, Rabu (20/3).
Terungkapnya kasus di Pidie berawal dari kecurigaan warga Gampong Raya Paya Mesjid Bungie, Kecamatan Simpang Tiga terhadap beberapa pengguna jalan yang melintas di kawasan pada Rabu (20/3) dini hari.
Menurut informasi, sekira pukul 02.30 WIB, melintas sebuah minibus Terios BL 719 PC di lintasan Gampong Raya Paya hingga Gampong Lilieb. Tak lama kemudian mobil tersebut berbalik lagi ke Gampong Raya Paya.
Warga semakin curiga karena beberapa menit kemudian ‘mengekor’ becak motor (betor) dan sepeda motor (sepmor) yang ditunggangi dua orang. Warga langsung mencegat pengendara sepmor Mio Sporty BL 5026 FG yang gerak-geriknya mencurigakan.
Kedua pengendara sepmor itu tercatat sebagai warga Kabupaten Pidie yaitu Fidul Haris Akmal Usman (21) dari Kecamatan Simpang Tiga dan Nasruddin Ahmad (24), Kecamatan Pidie. Keduanya langsung diinterogasi terkait dengan merebaknya laporan pencurian ternak sapi--dengan cara meracun--yang terjadi di wilayah Pidie beberapa waktu terakhir.
Fidul dan Nasruddin sempat dihakimi warga karena memberikan keterangan berbelit-belit soal keberadaan mereka pada dini hari itu. Nasrudin Ahmad terpaksa dilarikan ke RSU Sigli karena mengalami luka parah pada bagian pelipis dan dahi sebelah kanan. Sedangkan Fidul Haris Akmal langsung diamankan ke Mapolsek.
Fidul Haris Akmal kepada polisi mengaku, selain dirinya dan Nasrudin yang mengendarai sepmor Mio Sporty, ada juga Fakhrul Leman alias Kunyut (26), warga Gampong Gajah Ayee, Pidie dan Wanda Nasir (25), warga Mantak Tari mengendarai Terios putih BL 719 PC. Mobil tersebut dirental di Meunasah Lhee, Kecamatan Simpang Tiga.
Informasi yang berkembang menyebutkan, saat diringkus oleh masyarakat pada dini hari itu, pelaku sudah sempat menebar racun ke kawanan-kawanan ternak di Gampong Raya Paya. Setelah ternak yang menjadi target terkapar namun belum sempat disembelih, pelakunya lebih duluan diringkus.
Pasca-diringkusnya Fidul dan Nasrudin, warga Gampong Raya Paya Mesjid Bungie menemukan tiga sapi mati dengan ciri-ciri diracun. Dua di antaranya milik Basri Latief dan M Daud sedangkan seekor lainnya belum diketahui pemiliknya.
Kapolres Pidie, AKBP Dumadi mengatakan, pelaku membunuh ternak dengan menebar serbuk racun tikus (thimex) yang dimasukkan dalam pisang sebagai umpan (pakan) yang memang digemari ternak sapi.
Racun Thimex, menurut Dumadi pada dasarnya digunakan masyarakat untuk meracun tikus. Namun, kekuatanya juga mampu meracuni ternak yang lebih besar. Unsur racun tersebut mampu melumpuhkan dengan membakar syaraf usus lambung (kembung), jantung, empedu hingga ke bagian otak.
Kapolres Pidie mengatakan, dalang utama pencurian ternak dengan cara meracun adalah Syaiful (27), warga Kecamatan Simpang Tiga, Pidie yang kini masih diburu. Untuk kejahatan tersebut, Syaiful merental mobil Terios untuk kedua anak buahnya, Fahrul bin Leman alias Kunyut dan Wanda bin Nasir. Syaiful juga mengerahkan dua personel lainnya yaitu Fidul dan Nasrudin dengan sepeda motor. Menurut keterangan tersangka kepada polisi, mereka juga pernah melakukan pencurian ternak dengan cara meracun di kawasan Beureunuen, Kecamatan Mutiara, Pidie. “Kami terus mengembangkan kasus ini,” demikian Kapolres Pidie.(c43)