Banjir Aceh
Wagub Kunjungi Lokasi Banjir Subulussalam
Pemko Subulussalam mengusulkan pembangunan kanal Lae Mate untuk mengantisipasi bencana banjir yang setiap tahun melanda

SUBULUSSALAM – Pemko Subulussalam mengusulkan pembangunan kanal Lae Mate untuk mengantisipasi bencana banjir yang setiap tahun melanda Kecamatan Runding. Usulan tersebut disampaikan Wakil Wali Kota Subulussalam, H Affan Alfian Bintang SE kepada Wakil Gubernur Aceh (Wagub) Muzakir Manaf yang datang ke Kota Subulussalam mengunjungi lokasi banjir di Desa Muara Batu, Kecamatan Runding, Selasa (14/5) petang.
Wagub yang turun bersama rombongan termasuk dari Dinas Sosial Aceh, tiba di Subulussalam tepat pukul 16.20 WIB dan singgah sebentar di Kantor DPW Partai Aceh Jalan Teuku Umar, Subulussalam. Kedatangan Mualem disambut Ketua DPW PA H Sudirman Munthe didampingi istri Hj Syamsidar dan puluhan pengurus partai.
Selanjutnya, Mualem berkunjung ke Kecamatan Runding untuk melihat secara langsung ratusan rumah penduduk yang terendam air di sejumlah desa.
Kedatangan orang nomor dua di Aceh ini mengagetkan sejumlah pihak karena tidak pernah disangka-sangka. Tak pelak, ratusan warga berkerumun menyalami Mualem dan menyampaikan keluhan terkait bencana banjir.
”Inilah yang terjadi selama ini di Runding pak Wagub, setiap tahun paling kurang enam kali warga dilanda banjir, tanaman punah, ternak mati, warga tidak bisa bekerja, makanya satu-satunya solusi adalah membangun kanal di Desa Lae Mate agar air Sungai Souraya ini bisa terbagi. Kalau tidak maka selamanya masyarakat akan menderita,” kata tokoh masyarakat Subulussalam, Ugot Pinem, kepada Wagub Muzakir Manaf.
Hal senada juga disampaikan Wawalko Affan Bintang yang turut hadir ke lokasi banjir di kecamatan yang berada di bantaran Sungai Souraya itu. Menurut Affan Bintang, kanal Lae Mate yang panjangnya 10 kilometer telah berulang kali diusulkan secara resmi termasuk pada sejumlah pertemuan dengan provinsi namun hingga kini belum terealisasi. Padahal, pembangunan kanal tersebut satu-satunya solusi mengatasi banjir di Kota Subulussalam.
Selain kanal, Wawalko juga mengharapkan Wagub mengarahkan SKPA untuk mengalokasikan dana pembangunan sejumlah jalan serta talud atau beronjong penahan banjir di Subulussalam. Menurut Affan, Subulussalam tidak akan mampu membangun proyek tersebut jika hanya mengandalkan dana APBK. Wawalko juga mengatakan bahwa hingga sekarang korban banjir Subulussalam belum menima bantuan dari provinsi.
Terhadap usulan itu, Wagub berjanji akan memperhatikan dan meminta pemerintah segera menyampaikan proposal usulan. Wagub bahkan sempat menanyakan apakah masalah pembangunan kanal Lae Mate maupun talud penahan banjir sudah pernah diusulkan ke provinsi. Tak hanya itu, petinggi Partai Aceh ini juga sempat kaget mendengar belum adanya bantuan dari provinsi kepada para korban banjir di Subulussalam. ”Bantuan sudah dikirim, tapi kenapa tidak sampai?” kata Wagub.
Usai berkunjung ke Subulussalam, Wagub bersama rombongan melanjutkan perjalanan ke Kabupaten Aceh Singkil dalam rangka meninjau korban banjir di daerah itu.(kh)