Banjir Aceh
BMKG Larang Nelayan Melaut
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bandar Udara Cut Nyak Dhien, Nagan Raya, meminta seluruh
SUKA MAKMUE - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bandar Udara Cut Nyak Dhien, Nagan Raya, meminta seluruh nelayan di wilayah pantai barat-selatan Aceh untuk tidak melaut selama dua hari ke depan, karena tinggi gelombang di lepas pantai mencapai 4 meter.
Gelombang tinggi kali ini juga menyebabkan terganggunya pelayaran armada penyeberangan, semisal dari Sinabang ke Labuhan Haji, mengingat kondisi cuaca yang sedang tidak bersahabat.
“Kami imbau kepada nelayan untuk sementara supaya tidak melaut, karena kondisi cuaca yang sedang buruk,” kata Kepala Stasiun BMKG Bandara Cut Nyak Dhien, Nagan Raya, Edi Darlupti kepada Serambi, Minggu (9/6) kemarin.
Menurutnya, penyebab cuaca buruk ini disebabkan adanya tekanan rendah di sebelah barat perairan Aceh, sehinggga menimbulkan ketinggian gelombang. Namun, untuk kecepatan angin diperkirakan mencapai 30 kilometer/jam dan masih dalam tahap normal.
Edi Darlupti memperingatkan, apabila nelayan memaksakan diri untuk tetap melaut, dikhawatirkan akan terjadi hal-hal yang tak diinginkan, karena kondisi cuaca yang terjadi di perairan laut terkadang bisa berubah sewaktu-waktu tanpa diduga.
Sedangkan kondisi cuaca untuk hari Senin (10/6) ini juga masih normal. Intensitas hujannya ringan, terjadi pada malam hari, dengan suhu udara berkisar antara 23 hingga 32 Celcius. “Sedangkan kelembaban udara berkisar antara 72 hingga 97 persen,” sebutnya.
Dari Bengkulu, LKBN Antara melaporkan, tinggi gelombang di Perairan Enggano, Provinsi Bengkulu, Minggu kemarin berkisar 2-3 meter. Tinggi gelombang serupa, menurut BMKG setempat, juga berpeluang terjadi di perairan utara dan barat Aceh, Kepulauan Mentawai-Padang, perairan barat Lampung, Selat Sunda bagian selatan, dan perairan selatan Jawa hingga Nusa Tenggara Barat. (edi)