Gruti Akan Hidupkan Pabrik Triplek di Langsa
PT Gruti yang sebelumnya pernah beroperasi di Gampong Alur Dua, Kota Langsa, kini berencana membuka kembali usaha
* Pemko Langsa Beri Kemudahan
LANGSA - PT Gruti yang sebelumnya pernah beroperasi di Gampong Alur Dua, Kota Langsa, kini berencana membuka kembali usaha pabrik triplek tersebut. Namun, pada awal tahun ini akan dilakukan survei tentang kesediaan bahan baku untuk usaha tersebut. Kepastian tentang menghidupi kembali PT Gruti itu setelah diadakan pertemuan pada 20 November 2013 lalu di Kota Medan antara Pemko Langsa yang diwakili Wakil Wali Kota Drs Marzuki Hamid MM dan dan pimpinan PT Gruti, Jansen Ali.
Jansen Ali, melalui siaran pers yang diterima Serambi, Senin (9/12) mengatakan, dirinya sebagai generasi kedua pemilik PT Gruti, menyatakan komitmen untuk mengoperasionalkan kembali pabrik pengolahan kayu lapis di Kota Langsa, yang sudah 13 tahun berhenti beroperasi karena konflik. Sehingga pada saat itu, PT Gruti sendiri terpaksa memutuskan hubungan kerja lebih dari 2.000 tenaga kerja lokal.
Kemudian pascakonflik atau memasuki babak damai Aceh setelah adanya pendatangan perdamaian di Aceh (MoU) antara RI - GAM, pihaknya mengaku sudah pernah mencoba bekerjasama dengan PT Inhutani, untuk mengolah batang kelapa sawit sebagai bahan baku kayu lapis. Namun usaha itu gagal karena biaya yang harus dikeluarkan sangat tinggi.
Menurut Jansen Ali, rencananya PT Gruti akan mulai mengoperasionalkan kembali pabriknya yang berada di Gampong Alur Dua ini, setelah ada kepastian bahan baku yang berkelanjutan. Sementara survei akan dilakukan pada awal atau pertengahan Januari 2014, bekerjasama dengan Bidang Kehutanan DKPP Kota Langsa dan Dinas Kehutanan kabupaten yang ada di sekitar wilayah Kota Langsa.
Disebutkan, bahan baku yang dibutuhkan adalah kayu sengon, jabon, akasia, karet dan jenis kayu lunak lainnya sebanyak 60 persen. Sedangkan 40 persen kayu hutan jenis sembarang yang bertekstur keras. Kebutuhan bahan baku kayu sekitar 25.000 meter kubik setiap bulannya adalah target produksi optimal.
Dalam pertemuan dengan pihak Pemko waktu itu, Jansen Ali juga menyatakan bahwa PT Gruti akan diuntungkan dengan keberadaan Pelabuhan Kuala Langsa, terutama bila bisa mengangkut peti kemas untuk mendorong pemasaran. Karena dekat dengan lokasi pabrik, sehingga kayu lapis produksi PT Gruti bisa dikeluarkan melalui pelabuhan Kuala Langsa.
Demikian juga bahan baku kayu dari wilayah barat Aceh juga bisa dibawa menggunakan tongkang ke Langsa, melalui laut dan bongkar di Pelabuhan Kuala Langsa atau di pelabuhan khusus PT Gruti. Jika itu terjadi maka beroperasionalnya kembali pabrik kayu lapis PT Gruti akan menjadi penggerak perekonomian di Kota Langsa.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Langsa, Drs Marzuki Hamid MM, menanggapi akan dibukanya kembali PT Gruti di Kota Langsa mengatakan, Pemko Langsa akan mendukung sepenuhnya serta akan memberi kemudahan, baik dalam urusan perizinan maupun masalah lainnya. Sebab, katanya kehadiran PT Gruti dengan membuka kembali pabrik kayu lapis, tentu akan mensejahterakan masyarakat Kota Langsa.
“Kami siap membantu, baik dalam perizinan, memobilisasi, serta membantu dalam mensurvei lahan serta ketersediaan bahan baku,”ujar Marzuki Hamid. Selain itu, pihaknya akan mengawal dan ikut berperan aktif dalam koordinasi PT Gruti dengan Muspida Aceh maupun pengusaha Aceh. Pemko Langsa mempunyai komitmen kuat untuk mendukung beroperasinya kembali PT Gruti, karena dengan dibukanya PT Gruti ini diharapkan dapat mengurangi pengangguran, mengentaskan kemiskinan, dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Kota Langsa dan wilayah hinterland-nya.
Untuk itu pula, Marzuki Hamid mengajak masyarakat Aceh untuk menanam pohan sengon atau jabon, karena prospeknya akan sangat baik pada masa yang akan datang. “Masyarakat harus banyak banyak menanam pohan, karena banyak pohon tentu juga banyak rezeki,”ujar Marzuki hamid dengan mimik sangat serius.(zb)