Serambi Kuliner

Cemilan Renyah dan Manis

SEORANG wanita duduk di depan wajan berisi minyak panas. Dia mengaduk perlahan adonan tepung dan cairan gula

Editor: hasyim

SEORANG wanita duduk di depan wajan berisi minyak panas. Dia mengaduk perlahan adonan tepung dan cairan gula. Kemudian menambahkan tepung cair ke dalam cetakan dari tempurung yang menggantung di atas kuali. Dari lubang-lubang halus, adonan tadi jatuh bertekstur berbentuk mi dan bulat. Usai itu, wanita tersebut melipat dua bundaran di dalam minyak tadi, lalu memberi lengkungan seperti sabit.

Biasanya, kue keukarah yang dijual di pasaran tidak menggunakan banyak gula. Namun, wanita paruh baya tersebut sengaja menambahkan banyak gula. Apa alasannya? agar  kue lebih keras dan tahan lama. Keukarah yang tidak menggunakan banyak gula rata-rata bertahan 15 hari. Namun, bila menggunakan banyak gula, mampu bertahan sampai tiga bulan masa expired.

Akan tetapi, bukan hanya gula berpengaruh. Campuran sedikit garam juga berpengaruh pada adonan tepung. Biasanya, garam ini berpengaruh saat digoreng. Bila kebanyakan garam, akan menjadi cepat gosong; hangus. Untuk takaran tepatnya: satu kilogram tepung beras, dua gelas gula pasir, empat gelas air, dan diberi sejumput garam untuk menambah rasa.

Sepintas, tampilan fisik keukarah seperti jaring putih kecokelatan yang berlapis. Bentuknya mirip bongkahan bihun kering karena terbuat dari bahan sama: tepung beras. Hanya, keukarah lebih gelap, dengan aroma khas caramel yang muncul dari gula pasir yang ditambahkan dalam adonan. Paduan kedua bahan tersebut membuat kue kering ini memiliki tekstur renyah dan bercita-rasa manis.

Cemilan yang juga disebut ‘kue sarang burung’ ini memang awalnya berkembang di daerah pesisir barat Aceh. Seiring waktu, kudapan ini menyebar dan hampir berada di seluruh penjuru Aceh.

Bahkan, kini, untuk menikmati keukarah tak perlu menunggu Lebaran atau acara pernikahan. Keberadaan keukarah pada gerai kue tradisional memudahkan siapapun biosa menikmati cemilan renyah dan manis ini, sembari ditemani secangkir kopi panas.(*)

RESEP
Bahan
-   250 gram tepung beras
-   500 gram gula pasir
-   1 Liter minyak goreng
-   ½ Liter air

Alat
-   Kompor 22 sumbu
-   Baskom
-   Cetakan batok kelapa
-   Saringan dandang

Cara membuat tepung
-   Rendam beras selama satu malam
-   Cuci bersih hingga airnya jernih.
-   Tiriskan, lalu sika sudah ditumbuk dengan lesung sampai halus.
-   Tepung diayak dan dijemur sampai kering.
-   Tepung kering disaring satu kali lagi.
-   Tepung siap sebagai adonan.

Cara membuat Keukarah
-   Tepung dan gula diaduk rata.
-   Tambahkan air (sedikit demi sedikit) hingga adonan rata dan mengental.
-   Turunkan adonan turun dari cetakan.
-   Setelah dimasukkan ke cetakan
-   Putar cetakan keukarah melingkari wajan dengan ketebalan ½ cm.
-   Bentuk sesuai selera.
-   Angkat lalu ditiriskan.
-   Keukarah siap dihidangkan.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved