Atap Masjid Lamcot Ambruk Saat Dicor
Warga Gampong Lamcot, Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar yang sedang bergotong royong membangun Masjid

* Empat Pekerja dan Seorang Anak Terluka
BANDA ACEH - Warga Gampong Lamcot, Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar yang sedang bergotong royong membangun Masjid Ath-Thaahirah di gampong mereka, tiba-tiba dikejutkan dengan musibah ambruknya atap masjid tersebut yang sedang dicor, Minggu (12/1) siang. Empat warga yang sedang mengecor atap masjid itu terjatuh bersamaan robohnya atap, sedangkan seorang anak terluka diduga terkena besi tulang beton.
Keuchik Gampong Lamcot, Alfata menyebutkan, keempat warganya yang menjadi korban ini adalah Muhammad Rafi (25), Safrizal (20-an), Salman (28), dan Taufik (24). Keempat pria lajang ini saat kejadian, masih di atap merapikan semen yang baru siap dicor. Sedangkan warga lainnya yang sebelumnya juga sama-sama mengecor sudah lebih duluan turun untuk makan kenduri yang dimasak di lingkungan masjid itu.
Menurut Keuchik Alfata, Muhammad Rafi terluka di bagian tangannya sebelah kanan sehingga harus dijahit. Safrizal juga luka di bagian tangannya, tapi tak perlu dijahit. Sedangkan Salman terkena semen di bagian muka dan matanya serta Taufik diduga terkena bata di bagian kepala sehingga kepalanya pecah dan juga harus dijahit. “Keempat lajang tersebut tak jatuh sampai ke bawah tetapi tersangkut di penyangga besi dan semen yang belum kuat,” ujar Keuchik Alfata menjawab Serambi, Minggu sore kemarin.
Selain keempat warga tersebut, seorang anak yang sedang berada di bagian bawah (tetapi tak persis di bawah areal pengecoran) juga harus dilarikan ke rumah sakit karena tangannya diperkirakan terkena besi, namun menurut dokter tangan anak tersebut tak mengalami masalah apa-apa sehingga langsung bisa keluar dari rumah sakit.
Saat diwawancarai Serambi sore kemarin, Keuchik Alfata masih di ruang IGD RSU Zainoel Abidin Banda Aceh menunggu selesai tim medis menjahit tangan Muhammad Rafi yang terluka dan menjahit bagian kepala Taufik yang pecah diduga terkena batu bata. Sedangkan Safrizal dan Salman dipastikan oleh dokter tidak apa-apa lagi.
Penyangga kurang kuat
Ditanya kenapa lantai coran bisa ambruk, Keuchik Lamcot mengaku tidak tahu persis namun diperkirakan karena besi penyangga (sokong) kurang kuat. Namun, ia memastikan yang roboh itu hanya satu bagian atap di sebelah selatan dengan ukuran 8x8 meter. Sedangkan atap sebelah utara dengan ukuran yang sama dan dicor dalam waktu bersamaan tidak apa-apa.
Keuchik Alfata menjelaskan, pembangunan masjid dengan ukuran 35x40 meter tersebut sudah berlangsung selama tiga tahun. Sedangkan kemarin memasuki masa pengecoran atap atas yang dikerjakan secara bergotong royong oleh masyarakat. Tinggi atap itu sekitar delapan meter dari dasar.
“Saat gotong royong ini juga ada disembelih tiga kambing untuk kami makan bersama, termasuk anak-anak karena libur sekolah. Tetapi terjadi musibah saat semuanya belum makan, termasuk empat korban dan seorang anak itu. Kami bertekad tetap melanjutkan pembangunan rumah Allah ini,” ucap Alfata.
Sesaat setelah kejadian, Kapolsek Darul Imarah, Iptu Machfud dan beberapa anggotanya turun ke lokasi kejadian. “Ini murni kecelakaan kerja, namun kita tetap melakukan penyelidikan,” kata Kapolsek Darul Imarah.(sal)