Super Ball
Tetap Eksis tanpa Dana
SSB Putra Sakti Kota Juang, Bireuen yang terbentuk sejak tahun 2003 lalu, hingga kini belum memiliki dana khusus

SSB Putra Sakti Kota Juang, Bireuen yang terbentuk sejak tahun 2003 lalu, hingga kini belum memiliki dana khusus. Namun, berkat motivasi dan kekompakan pemain, tim asuhan Almajid alias Pakde ini tetap eksis. Hal itu terbukti, mereka selalu ikut ambil bagian dalam segala even dan turnamen usia dini.
Kalau dilihat dari sejarahnya, Putra Sakti terbentuk bukan atas keinginan pelatih atau manajemen klub. Tapi itu murni keinginan para alumni SSB Putra Sakti. Tepatnya Agustus 2000, sejumlah anak usai dini yang bermukim di beberapa desa di Kota Juang, mendatangi rumah Pakde--sapaan akrab Almajid--di Desa Geudong-Geudong, Kota Juang.
Anak-anak itu mengajak Pakde untuk melatih mereka agar bisa menjadi pemain bola. Pakde yang juga mantan kiper Sinar Muda Bandung (tim Divisi I Persib Bandung) tahun 1980-1981 itu pun menyahuti permintaan anak-anak. Pakde yang kesehariannya sibuk sebagai ‘harlan’ alias pekerja lepas di terminal bus antarkota antarprovinsi di Bireuen, mengaku tidak ada dana untuk membentuk tim sepakbola usia dini saat itu.
“Karena saat itu saya tidak ada dana untuk beli bola, tapi anak-anak kompak mengumpulkan uang seadanya untuk membeli bola. Setelah bola ada, saya pun menyempatkan diri untuk melatih mereka di Lapangan IMS Pulo Kiton dan membentuk SSB Putra Sakti,” kata Pakde.
Tambah Pakde, sejak itu hingga kini SSB Putra Sakti tetap eksis meskipun tidak dana. “Kalau ingin ikut turnamen, anak-anak kumpulkan uang seadanya, yang kurang saya cari dan minta bantu dari kawan-kawan yang peduli sepakbola, seperti Said Abdurrahman, Mulyadi Dispora, dan lainnya, Ahamdulillah mereka pun mau membantu anak-anak Putra Sakti,” papar Pakde.(c38)