Serambi MIHRAB
MPU Adakan Lokakarya Muamalah
Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh mengadakan lokakarya bidang muamalah, selama dua hari (13-14 Mei)
BANDA ACEH - Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh mengadakan lokakarya bidang muamalah, selama dua hari (13-14 Mei). Kegiatan tersebut bertujuan untuk menghasilkan kesepakatan antara ulama dan umara dalam mendorong perkembangan perekonomian bagi masyarakat Aceh.
Ketua MPU Aceh, Tgk H Ghazali Mohd Syam mengatakan, gaya hidup masyarakat global memberi peran pada gaya hidup generasi muda dan masyarakat di Aceh, sehingga tidak dapat lagi hidup dalam kesederhanaan. “Hal tersebut mengharuskan adanya intervensi ulama terhadap fenomena generasi muda dan masyarakat sekarang ini,” ujarnya.
Menurut Ghazali, peran ulama dalam bidang kemaslahatan umat tidak hanya dalam urusan ibadah semata. Namun, ulama juga dituntut untuk menjadi penunjuk jalan kehidupan dunia yang baik dalam bingkai syari, dan perannya terkait dengan muamalah serta ekonomi umat.
Dalam lokakarya tersebut dihasilkan beberapa kesimpulan, antaranya Umara atau pemerintah Aceh harus meningkatkan perekonomian masyarakat melalui regulasi yang memberi rasa pasti dan aman bagi entrepreneur dan stakeholder, umara dan pelaku dunia usaha menetapkan strategi penguatan ekonomi masyarakat dengan mengutamakan produk-produk lokal dan menata pasar rakyat yang islami, serta ulama dan umara menfasilitasi pengusaha Aceh untuk melakukan ekspansi terhadap produk-produk spesifik Aceh dengan brand halal yang menembus ikon nasional dan intenasional.
Kegiatan ini dihadiri 85 peserta terdiri dari panitia perumus MPU Aceh, muslimat MPU Aceh, instansi pemerintah terkait, beberapa Bank Syariah, dan LSM yang bergerak di bidang ekonomi masyarakat.
Sementara narasumber dari Ketua Komisi B MPU Aceh, Prof Dr Tgk H Warul Walidin AK MA, Dekan Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam UIN Ar-Raniry Dr Nazaruddin Aw MA, Kadis Pendidikan Aceh Drs Anas M Adam MPd, Dosen Fakultas Ekonomi Unsyiah Dr Sabri A Majid Mec, dan Presiden GWACH Suparno STP. (una)