Penembakan di Aceh

Kasus Polisi Sangat Pahit

Kapolda Aceh, Irjen Pol Drs Husein Hamidi menegaskan semua kasus melawan hukum tetap diproses kendati pelakunya polisi

Editor: bakri

SIGLI - Kapolda Aceh, Irjen Pol Drs Husein Hamidi menegaskan semua kasus melawan hukum tetap diproses kendati pelakunya polisi. “Kasus di Aceh Selatan yang melibatkan oknum polisi sebenarnya sangat pahit, tetapi tetap kita proses,” kata Kapolda di Sigli, Selasa (20/5).

Menjawab wartawan saat berada di Pendapa Bupati Pidie di Sigli, kemarin, Kapolda Aceh menjelaskan tindak lanjut penanganan beberapa kasus yang sedang ditangani jajarannya. Di antaranya kasus penembakan mobil berstiker Partai Aceh (PA) di Bireuen yang terjadi Senin malam, 31 Maret 2014 dan kasus Tgk Barmawi di Aceh Selatan.

Menurut Irjen Husein Hamidi, pelaku penembak minibus berstiker PA di Kota Juang Bireuen yang menewaskan tiga orang, termasuk seorang bayi berumur 1,5 tahun masih dalam pengusutan dan identitas pelakunya sudah dikantongi oleh polisi.

“Kita sudah mengantongi identitas sebagian pelaku penembakan minibus berstiker PA di Bireuen. Tapi belum bisa kita publikasikan ke media. Nanti kalau sudah ditangkap pelakunya baru kita ekspos,” tandas Kapolda Aceh.

Menurut polisi, pengungkapan pelaku yang terkait kasus-kasus tertentu butuh bukti-bukti konkrit. Saat bukti-bukti di lapangan telah lengkap dan mengarah, saat itu polisi langsung menangkap pelakunya. Kapolda mencontohkan kasus kelompok Barmawi di Aceh Selatan. “Awalnya polisi mengumpulkan informasi dari masyarakat. Saat bukti-bukti dirasakan telah pasti, kita langsung menangkap pelaku bersama barang bukti senjata api. Jadi, model pengungkapan kasus di Aceh Selatan itu tentunya akan sama dilakukan untuk kasus di Bireuen,” katanya.

Dikatakannya, saat ini tim dari Mabes Polri dan Polda Aceh masih bekerja intensif di lapangan. Dalam waktu dekat ini personel polisi yang bertugas di Aceh Selatan akan digeser untuk bergabung dengan tim Bireuen. “Kami mohon doa restu dari masyarakat dan rekan-rekan media untuk meringkus pelaku penembakan di Bireuen yang menewaskan tiga warga, termasuk bayi. Kita berharap kasus di Bireun cepat terungkap seperti di Aceh Selatan,” ujar Kapolda Husein Hamidi.

Kapolda Aceh menegaskan, semua kasus melawan hukum harus diproses, kendati pelakunya melibatkan polisi. Seperti kasus di Aceh Selatan yang sudah berhasil diungkap. “Kasus itu pahit, sangat pahit karena di dalamnya terlibat oknum polisi. Tetapi kita tetap harus membongkarnya,” kata jenderal bintang dua itu.

Kapolda Aceh juga menyatakan keprihatinan mendalam terhadap peredaran narkoba di Aceh yang telah merambah hingga ke pelosok desa. Mahasiswa, siswa, dan pelajar SMP telah terkontaminasi dengan narkoba. “Jangankan anak sekolah, polisi pun akan terbujuk dengan narkoba. Karena narkoba tidak pandang bulu, apakah polisi, tentara akan terpengaruh. Makanya perlu iman yang kuat untuk membentengi pengaruh narkoba di Aceh,” imbaunya.

Ciri-ciri pelaku yang sudah terlibat narkoba, menurut Kapolda Aceh suka berbohong. Kecuali itu, pelaku narkoba rata-rata ribut dengan keluarga. “Sekarang lagi tren isab sabu. Sekian gram sabu bisa digunakan banyak orang. Saat ini kita sedang berperang melawan peredaran narkoba,” demikian Kapolda Husein Hamidi.(naz)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved